Pemerintahan
Program Pesantren Tangguh Mandiri Cegah C-19 di Kalangan Santri Lumajang
Memontum Lumajang – Program Pesantren Tangguh Mandiri diharapkan dapat menjaga keberlangsungan aktivitas Pondok Pesantren di Kabupaten Lumajang. Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono dalam Rapat Koordinasi Fasilitasi Pengembalian Santri ke Pesantren, di Ruang Narariya Kirana Kantor Bupati Lumajang, Jumat (5/6/2020).
Agus Triyono mengungkapkan, bahwa Pemkab Lumajang bersama TNI dan Polri, serta Pengurus Pondok Pesantren di Kabupaten Lumajang telah berkoordinasi untuk mengawal dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.
Lanjut dia, untuk dapat mencegah penyebaran Covid-19, khususnya di lingkungan Pondok Pesantren, pihaknya akan melakukan beberapa tahapan untuk menjalankan protokol kesehatan. “Jangan sampai muncul klaster baru Covid-19 di Lumajang setelah ini, apalagi klasternya dari lingkungan pondok pesantren, itu harapan kita, dan ini harus kita antisipasi,” terangnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0821 Lumajang Letkol. Inf Ahmad Fauzi, S.E., menjelaskan, bahwa konsep Pesantren Tangguh Mandiri merupakan adopsi dari Kampung Tangguh yang sebelumnya sudah canangkan di Desa Banjarwaru. Namun, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan, mengingat kondisi sosialnya juga berbeda.
“Segala sesuatu yang dibutuhkan harus ada di dalam pondok pesantren, seperti tersedianya koperasi pondok pesantren sehingga tidak ada aktivitas keluar masuk, dan ini harus benar-benar kita antisipasi,” jelasnya.
Sementara, Wakapolres Lumajang Kompol. Hendry Soelistiawan menerangkan, bahwa Pesantren Tangguh Mandiri telah menjadi salah satu anjuran Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dan, konsep Pesantren Tangguh Mandiri juga salah satu konsep yang telah diapresiasi Presiden RI Joko Widodo untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
“Pesantren Tangguh Mandiri memang sudah dianjurkan, khususnya di Jawa Timur, itu sudah mendapatkan apresiasi dari Pak Presiden dan Pak Kalpori. Jangan sampe terjadi klaster baru dari pondok pesantren,” pungkasnya. (adi/yan)