Kabar Desa
Warga Paowan Keluhkan Jalan Desa, 7 Tahun Tak Diperbaiki
Memontum Situbondo – Warga RT 04 RW 01, Dusun Bukkolan, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur keluhkan jalan desa yang selama tujuh tahun belum ada perhatian dari dinas terkait. Padahal sudah tiga kali ganti Kepala Desa (Kades).
Seperti yang dikeluhkan, Indana Izzah Sajidah (18) asal Dusun Bukkolan, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, jalan yang ada di lingkungan RT 03 dan RT 04 Dusun Bukkolan benar-benar rusak parah sampai batu kerikilnya kelihatan dan banyak lubang kesana kemari. Parahnya lagi, kalau pada waktu turun hujan lubang jalan banyak digenangi air sehingga tidak terlihat lubangnya dipastikan rawan kecelakaan.
“ Kurang lebih hampir 7 tahun jalan di dusun kami belum ada perbaikan dan belum ada perhatian dari intansi terkait. Hal ini sangat dimungkinkan kurangnya pengawasan. Sampai saat ini belum ada perbaikan jalan dari dinas terkait. Beberapa kali warga mengadukan persoalan ini ke Kepala Desa juga pada dinas yang intinya minta perbaikan jalan, ” kata Inda kepada wartawan Memontum.com, Rabu (8/7/2020).
Lebih lanjut diterangkan Indana, kami berharap kondisi jalan yang rusak satu kilometer yang ada di Dusun Bukkolan segera mendapat perhatian dari Pemerintah dan cepat diperbaiki agar masyarakat nyaman.
“ Kalau jalan ini terus dibiarkan rusak kasihan warga, dikawatirkan banyak terjadi kecelakaan dan roda perekonomian warga menjadi terhambat, ” terang Inda.
Keluhan sama juga dikatakan Abd Aziz (37) warga RT 03 RW 01 menyatakan hal yang sama, pihaknya berharap kepada Kepala Desa Paowan juga pada Pemkab Situbondo lekas tanggap adanya keluhan warga dan segera memperbaiki jalan tersebut.
“Jika jalan itu dibiarkan akan menghambat roda perekonomian, selain itu dampak dari hancurnya jalan akan terjadi kecelakaan. Apa lagi jalan itu akses jalan satu-satunya yang dilintasi warga dan jalur utama perlintasan yang digunakan warga keseharianya, ” ujarnya.
Menurut Tolak Imam Riyanto selaku Ketua RT setempat mengatakan, bahwa jalan yang rusak di lingkungan Dusun Bukkolan itu disebabkan oleh imbas banjir bandang pada waktu melubernya aliran sungai Sampeyan di Kecamatan Panarukan beberapa tahun lalu.
“ Sebenarnya kami sudah beberapa kali mengusulkan dan mengajukan proposal permohonan perbaikan kerusakan jalan di wilayah kami. Baik melalui Musrenbang Desa juga pada Musrenbang di tingkat Kecamatan. Namun tetap saja tidak ada respon dari pihak terkait selama 7 tahun jalan di Dusun Bukkolan dibiarkan rusak dan menyempit, ” ungkapnya.
Sambung dia, ruas jalan tersebut selalu dikeluhkan oleh para pengguna jalan atau warga sekitar Dusun Bukkolan, Desa Paowan. Sebab sejak tujuh tahun lebih badan jalan pada ruas jalan tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi cukup parah, hampir sebagian besar badan jalan terdapat lubang-lubang dalam dan lebar yang menganga.
” Kalau hujan deras lubang-lubang besar dan dalam pada badan jalan tersebut, tidak ada bedanya dengan kolam kubangan kerbau dan sangat sulit dilalui meski dengan sepeda motor, ” kata Imam panggilan akrab Ketua RT setempat.
Lebih lanjut Ketua RT yang juga merangkap sebagai anggota BPD Paowan itu menjelaskan, kondisi kerusakan badan jalan kian parah karena tak pernah ada perbaikan. Warga sudah beberapa kali meminta agar pihak Pemerintah Desa maupun Kecamatan setempat menindaklanjutinya baik ke Pemkab Situbondo atau Pemprov Jatim.
“ Tapi walaupun sudah beberapa kali warga meminta sampai saat ini. Nyatanya belum juga ada tanggapan apalagi perbaikan, “kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Paowan, Saiful Hady S Pd saat dikonfirmasi wartawan Memo X, Rabu (08/07/2020) sore, terkait keluhan masyarakat tentang kerusakan jalan raya di Desa Paowan mengatakan, bahwa pihaknya mengucapkan terimakasih atas informasi adanya kerusakan jalan raya tersebut. Serta akan turun ke lapangan untuk menindaklanjuti keluhan warganya.
” Kami akan segera menindaklanjuti keluhannya masyarakat Dusun Bukkolan. Tentang permohonan perbaikan jalan raya yang informasinya rusak berat sudah hampir tujuh tahun lebih tidak ada perbaikan di wilayah tersebut. Dan apabila layak diperbaiki maka akan dipertimbangkan serta kami prioritaskan melalui anggaran Dana Desa (DD), ” pungkasnya. (im)