Berita
Lanjutan Pencari Burung Hanyut di Sungai Metro
Samsul Belum Ditemukan
MEMONTUM KOTA MALANG – Tubuh Samsul Arifin (22) warga Jl Kalianyar, Dusun Baran, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, hingga Senin (17/8/2020) sore, belum ditemukan. Pencari burung ini hanyut pada Minggu (16/8/2020) sekitar pukul.10.00, di Sungai Metro Kelurahan Lowokdoro, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Tim Search And Rescue (SAR) gabungan dari Basarnas Surabaya, SAR Kota Malang dan Kabupaten Malang terus melakukan penyisiran. Bahkan penyisiran dilakukan hingga di Dam Blobo Kepanjen, Kabupaten Malang. Namun tubuh Samsul belum juga ditemukan.
Bayu Prasetyo, Koordinator lapangan tim SAR dari Basarnas Surabaya, mengatakan bahwa ada 110 personil tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran. “Ada juga back up dari unsur TNI dan personil Polresta Malang Kota. Ada 6 tim pencarian. Dari titik awal musibah hingga sekitar 10 kilometer ke wilayah Kabupaten Malang,” ujar Bayu.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Samsul Arifin (22) warga Jl Kalianyar, Dusun Baran, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Minggu (16/8/2020) sekitar pukul.10.00, hanyut di Sungai Metro Kelurahan Lowokdoro, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Hal itu terjadi saat Samsul usai mencari burung bersama Ali (58) ayahnya di sekitar lokasi kejadian. Namun saat berpamitan mencuci tangan dan kaki, Samsul terpeleset jatuh ke sungai. Tubuh Samsul, hingga pukul 18.00, masih dalam pencarian.
Informasi Memontum.com bahwa sebelum kejadian Ali membonceng Samsul mengendarai motor menuju ke jembatan Lowokdoro, tak jauh dari lokasi. Saat memarkir motornya dekat rumah warga, keduanya sempat bertemu dengan Warno (80) warga Jl Parseh Jaya, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Warno sempat bertanya kepada keduanya hingga dijawab akan mencari burung. Bapak anak ini kemudian turun ke bawah menyusuri aliran Sungai Brantas. Setelah mencari burung, Samsul berpamitan kepada ayahnya hendak mencuci kaki dan tangan sebelum pulang. Namun saat itu Samsul terpelset hingga tubuhnya terseret arus sungai yang siang itu cukup deras.
Mengetahui anaknya hanyut, Ali langsung kaget hingga segera saja berteriak meminta tolong. Kejadian itu cukup mengundang perhatian warga sekitar hingga mendatangi lokasi. Saat warga berdatangan, Ali sudah dalam kondisi syok. Bagaimana tidak, dia mengetahui sendiri detik-detik saat anaknya jatuh ke sungai. Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke Tim SAR dan Polsekta Sukun. (gie)