Lumajang

Longsor di Gunung Lemongan diduga Akibat Alihfungsi Hutan Lindung

Diterbitkan

-

Memontum Lumajang–Diduga akibat Peralihan fungsi hutan lindung di Gunung Lemongan menjadi tanaman sengon dan kebun kopi dikatakan, Kamal Pasya, salah satu relawan Laskar Hijau Lumajang yang melakukan investigasi ke lahan longsor, diduga akibat adanya alih fungsi lahan hutan.

Longsor yang terjadi pada sisi tenggara masuk Desa Kalipenggung Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang. Beberapa hari lalu telah merusak lahan garapan warga hingga puluhan hektar dikawasan hutan produksi, dimana letak geografisnya berada dibawah hutan lindung yang longsor.

“Banyak warga rugi, tanaman kopinya tertimbun longsor, karena terdampak longsor diatasnya,” ungkap Pasya, Senin (11/12/2017).

Menurut Kamal Pasya, Ratusan hektar hutan lindung yang saat ini dijadikan lahan sengon sehingga dalam masa penggarapan yang menggunakan pupuk tertentu menjadikan tanah gembur dan rawan longsor. Selain juga Minimnya resapan air dan tanah penyangga dari pohon

Advertisement

“Mudah-mudahan longsor sesulan tidak terjadi, mengingat ratusan rumah warga berada di bawah kawasan tersebut,” terangnya.

Pasya mengaku pasca terjadinya tanah longsor ada personil dari Perhutani mengunjungi lahan longsor namun disesalkan ketika akan dikomunikasikan lebih jauh dan bertemu namun para personil sudah tidak ada di tempat.

Sementara Perum Perhutani KPH Probolinggo langsung gerak cepat dengan melakukan cek lokasi titik longsor

Dalam kesempatan tersebut Administratur/KKPH Probolinggo Ir. Lurentius Suhartana menyampaikan bahwa dari hasil cek lapangan Jajaran Perum Perhutani BKPH Klakah, SKPH Lumajang, KPH Probolinggo, Diperoleh beberapa fakta diantaranya lokasi longsor berada di petak 13 RPH Ranupakis BKPH Klakah SKPH Lumajang KPH Probolinggo yang diduga akibat intensitas curah hujan tinggi

Advertisement

“Intensitas curah hujan yang cukup tinggi beberapa minggu terakhir, mengakibatkan air dibawah tanah berlebih”, katanya.

Wakil Adm Perhutani/Kepala SKPH Lumajang Muchlisin, S. Hut, menambahkan bahwa lokasi longsor terjadi pada tebing kanan kiri jalur jalannya air menuju ke sungai, longsor tersebut akibat jalur jalannya air bagian bawah tergerus oleh aliran air yang cukup deras yang mengakibatkan lapisan tanah diatasnya longsor.

“Dalam beberapa hari terakhir pada daerah tersebut curah hujannya cukup tinggi sehingga tanah jenuh dan mudah longsor”, ujarnya Muklisin.

Menurut Mukhlisin, menvegatasi sekitar lokasi longsor Cukup bagus berupa tanaman kayu sengon dan rimba lainnya, Namun jika tegakan Sengon yang saat ini rata-rata berumur 2 – 3 tahun tersebut jika ditebang rawan memicu menurunnya kualitas fungsi hutan secara konservasi.

Advertisement

“Lokasi tersebut adalah lokasi hutan lindung yang ditanami sengon secara liar oleh masyarakat, dan lokasi tersebut bekas perambahan hutan yang kasusnya masih dalam penanganan Polres Lumajang”, pungkasnya.(adi/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas