Kabupaten Malang
Kopi Touring Ditengah Alas
Memontum Malang – Dimasa Pandemi seperti sekarang ini, setiap orang dituntut lebih kreatif dan inovatif agar bisa melanjutkan roda kehidupan. Harapannya, nanti usai menghadapi masa sulit seperti sekarang bisa hidup layak dan bahagia dengan penghasilan dari usaha yang dirintisnya sendiri.
Peluang itu kini dimanfaatkan oleh Andhika Bagas (20) salah satu Mahasiswa Universitas Merdeka Malang Jurusan Teknik Sipil sekaligus penggagas awal mula dibuatnya Kopi IBOE. Saat ini cafe maupun warung yang berjualan Kopi sangat merajalela di Malang, itu semua tidak tanpa sebab karena kopi saat ini sangat digemari oleh masyarakat terutama kalangan Remaja.
Baik dari rasa, teknik pembuatan, hingga penyediaan view untuk tempat maupun lokasi cafe menjadi pertimbangan maupun daya pikat setiap pecinta kopi. Dari sini juga ada salah satu contoh kreatifitas salah satu pemuda asal Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Andhika Bagas bersama dengan Muhamad Rijal berjualan Kopi dengan menggunakan gerobak diatas motor Jadoel.
Menurut Bagas awalmula menemukan ide ini berawal dari kesukaannya terhadap motor jadoel/kuno sekaligus ngopi dibeberapa tempat bersama dengan temannya. “Saya suka ngopi sama temen- temen sekaligus ikut kumpul komunitas motor jadoel,” ungkap Bagas.
Dari hobinya itu akhirnya Bagas bersama Rijal tercetus ide untuk berjualan kopi. Namun dengan nuansa yang berbeda daripada penjual kopi yang lain sekaligus minim budget.
“Akhirnya kami buat Gerobak, biar nantinya bisa berjualan kopi sembari Touring bareng temen- temen komunitas,” tuturnya. Nama dari kopi Touring ini sendiri adalah Kopi IBOE dimana IBOE ini diambil dari kata ibu yang identik dengan sifat Kasih sayang.
“jadi kita menjalin ikatan kekeluargaan bersama pembeli sembari minum kopi ” imbuhnya. Sedangkan untuk wilayah tempat kopi IBOE ini berjualan juga tidak menentu, namun lebih sering bisa ditemukan di daerah sekitar tumpang.
“Lebih sering ambil ditumpang itu dikarenakan domisili saya dari tumpang sekaligus untuk mengeksplor daerah tumpang dulu, nantinya baru bertahap di daerah lain sekitar Malang” tegasnya.
Kopi IBOE ini sudah berjalan selama 2 bulan dan mendapatkan kesan yang cukup baik dari pembeli, dalam menu yang disajikan meliputi kopi robusta, tubruk manual, dimana untuk biji kopinya sendiri didapatkan didaerah malang.
“Biji kopinya biasanya ambil dari Tumpang, Dampit, Ampelgading, biar sekalian bisa mempromosikan hasil bumi yang ada di Malang” jelas Bagas saat ditemui di Hutan Pinus Desa Benjor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.
Rencana Kopi IBOE untuk kedepannya akan mencoba untuk berjualan di luar Kota Malang. “Mungkin nanti kalau dana sudah mencukupi mau mencoba keliling ke kota lain, ke Blitar, Kediri, sama Bandung,” tutupnya. (cw3/man)