Berita

Ponpes Sumber Bungur Pamekasan Rintis Tanaman Jagung

Diterbitkan

-

JAGUNG RINTISAN : Hasil tanaman jagung hasil rintisan Ponpes Sumber Bungur Pakong, Senin (31/08/2020).

Memontum Pamekasan – Murahnya harga tembakau tidak hanya membuat sejumlah petani was-was. Kalangan pesantren pun juga merasakan hal yang sama. Untuk mengalihkan perhatian petani tembakau, Ponpes Sumber Bungur (Sumbu) Pakong merintis ranaman jagung di areal tak jauh dari ponpes tersebut.

Tanaman jagung dinilai sebagai tanaman alternatif setelah tembakau dalam peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan rakyat. Dalam Era Globalisasi ini banyak sekali kemajuan yang ada di masyarakat tak terkecuali yang ada di Kecamatan Pakong, seperti halnya yang dirintis oleh Ponpes Sumber Bungur Pakong Pamekasan di sektor pertanian.

KH. Ahmad Madhani mengatakan Ponpes Sumber Bungur telah membuktikan bahwa tanaman Jagung bisa jadi tanaman alternatif yang tidak kalah menguntungkan ketimbang tembakau. Sifatnya tidak terlalu spekulatif dan bisa panen dua kali.

“Tanaman ini tidak kalah menguntungkannya dari tembakau dan lebih hemat tenaga. Beda halnya seperti tembakau yang bersifat spekulatif dalam artian kalau tembakau itu sesuai cuaca. Jika kena hujan otomatis kualitas berkurang dan harganya pun juga akan berkurang tetapi beda lagi dengan tanaman alternatif ini (jagung) yang perawatannya lebih mudah dan tidak memakan banyak waktu dan tenaga,” ujarnya.

Advertisement

Akan tetapi realita yang ada, kata K Madhani, masyarakat menganggap tanaman Tembakau lebih menguntungkan dibanding jagung. Padahal tanaman Jagung itu tidak kalah menguntungkannya di banding tembakau.

Perbandingannya, Jagung lebih banyak manfaatnya dari pada tembakau. Contohnya Jagung itu bisa dijadikan tepung seperti halnya tepung maizena yang di kelola oleh pabrik dan bisa di konsumsi sendiri. Seperti halnya di buat peyek jagung, tajin jagung. “Untuk ketahanan pangan bagi masyarakat batang sama daunnya pun masih bisa di manfaatkan untuk pakan ternak. Caranya, dengan fermentasi atau secara langsung. Tergantung kreativitas masyarakat masing-masing mau di jadikan apa Jagung tersebut,” tambahnya.

Lora Abduh, putra KH Ahmad Madhani menambahkan, tembakau hanya mengandalkan penjualan saja. Itupun kalau harga jualnya tinggi. Tapi jika harga jualnya itu rendah maka petani tembakau sendiri yang rugi. “Paradigma baru yang dilakukan kami di Ponpes Sumber Bungur sudah membuktikan bahwa tanaman Jagung bisa dijadikan tanaman alternatif yang tidak kalah menguntungkannya di banding tembakau. Ini juga bisa mengangkat ekonomi masyarakat di sektor pertanian,” timpalnya.

Akan tetapi jika paradigma lama masih tetap dipakai, yang menganggap tembakau itu lebih menguntungkan dari pada jagung, mungkin pengembangan ekonomi masyarakat dan ketahanan pangannya bisa lambat untuk bisa dicapai. “Sebab hanya bertumpu pada satu tanaman saja,” mbuhnya.

Advertisement

Ra Abduh menilai apabila masyarakat di Kecamatan Pakong serentak untuk menanam jagung dan menjadi komoditas yang diunggulkan, Insyaalllah ini akan mengangkat ekonomi masyarakat. Utamanya di Kecamatan Pakong sendiri.

Sedangkan Jagung itu sudah menjadi makanan pokok bagi orang madura. Barangkali dengan cara ini bisa menjadi sebuah identitas produk unggulan masyarakat madura. Khususnya masyarakat 0akong yang sudah melakukan pengembangan di sektor ini.

Pengasuh Ponpes berharapa kepada pemerintah adanya sentuhan teknologi tepat guna. Seperti alat pengupas biji jagung agar bisa menghemat lebih banyak waktu. “Dan harapan saya kepada Dinas Pertanian Pakong. Pertama untuk penyuluhan atau masukan kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan hasil panennya dengan baik. Kedua bagaimana untuk memberikan solusi pengairan. Ketiga bagaimana cara untuk memberikan solusi pupuk yang baik agar dapat menghasilkan panen yang melimpah,” harapnya.

Keempat memberikan sentuhan tekhnologi tepat guna dalam hal pengupasan biji jagung. Sehingga diharapkan ada bantuan alat pengupas biji jagung yang berteknologi untuk kerja cepat pengupasan biji jagung dari bonggol sehingga biji jagung cepat dipasarkan ataupun diolah sesuai keinginan petani.

Advertisement

Praktek lapangan ini tidak hanya dilakukan keluarga besar Ponpes Sumber Bungur Pakong aja. Didalam pengembangan dan pengelolaan pertaniannya melibatkan siswa SMK Pertanian. Dengan tujuan mengedukasi siswanya agar bisa berpraktek secara langsung di bidang pertanian. Sehingga diharapkan nantinya, alumni SMK Pertanian bisa memiliki kemampuan dan keahlian dibidang pertanian.

“KH.Ahmad Madani selaku pengasuh Ponpes sumber Bungur juga siap menjadi pelopor untuk meningkatkan tanaman jagung sebagai tanaman alternatif dan mengajak masyarakat agar kedepannya tidak terpaku pada satu tanaman saja,” ajaknya. (jun/adi/syn)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas