Kota Malang
Mahasiswa UMM Desain Gamis Ramah Pemotor
Memontum Malang – Pakaian muslim perempuan atau pakaian gamis adalah salah satu fashion yang sedang trend dewasa ini. Namun, mengingat desain dari gamis yang sebagian besar adalah rok panjang dengan kain lebar, sehingga banyak orang berspekulasi bahwa gamis ini sangat berbahaya jika dikenakan oleh para pemotor.
Hal ini diperkuat dengan berita dan kejadian nyata yang membuktikan bahwa banyak kecelakaan motor yang terjadi yang diakibatkan oleh rok gamis. Misalnya gamis yang tersangkut rantai motor.
Berawal dari latar belakang tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendesain gamis yang ramah bagi para pemotor muslimah untuk menghindari peluang terjadinya kecelakaan saat berkendara motor.
Ide bisnis ini didaftarkan ke dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan yang memperoleh pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Dari hasil riset pasar, kami menemukan banyak produsen gamis dengan model dasar yang semua hampir sama dan belum ada sama sekali yang menawarkan gamis berdesain khusus untuk para pemotor. Dengan adanya bahan baku dan bahan pendukung yang melimpah dipasaran, Sumber Daya Manusia yang sudah banyak memiliki keterampilan menjahit, serta sarana dan prasarana yang memadai,” ungkap Kartika Wahyu Dewani selaku ketua kelompok saat diwawancarai Selasa (1/9/2020).
Kartika, bersama kedua kawan satu kelompoknya yakni Widya Kusuma Ningrum dan Feby Alviatus Zahro menamai brand pakaian motorcyle friendly ini dengan “ALY GATOR” (Friendly Gamis Motor). Keunikan produk ini terletak pada desainnya yang berbeda dari gamis lain pada umumnya.
“Adanya kancing pengait di kanan dan kiri serta resleting di bagian tengah menjadikan gamis ini tidak terkesan sangat lebar ketika dipakai berkendara sehingga aman dipakai untuk pemotor muslimah,” ujar Kartika.
Harapan lain mereka membuat gamis ramah pemotor ini adalah untuk membantu para muslimah yang sehari-harinya merupakan pengendara motor untuk bisa lebih memperbaiki cara berpakaiannya yang sesuai dengan kaidah Islam dengan aman dan nyaman, tanpa perlu khawatir bajunya tersangkut di rantai motor. Serta tanpa perlu ribet mengatur posisi pakaian saat mengendarai. “Selain itu kami harapkan akan dapat mengurangi tingkat pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia,” kata Kartika. (*/man)