Pemerintahan
Wali Kota Pantau Uji Coba Pembebanan Kayutangan Heritage
21 Desember jalan sudah bisa dilalui pengguna kendaraan
Memontum Kota Malang – Uji coba hasil pembangunan di kawasan Kayutangan Heritage di Jalan Basuki Rahmad, dengan melakukan demo pembebanan, dilakukan Sabtu (19/12) pagi.
Dengan menggunakan truk bermuatan 14 ton, rekayasa pun dilakukan dan disaksikan langsung Wali Kota Malang, Sutiaji.
Uji coba atau rekayasa itu dilakukan, untuk mengetahui dan menguji kualitas pembangunan kawasan. Terlebih, setelah terpasangnya batu andesit di kawasan itu. Termasuk, instruksi Wali Kota Malang, yang meminta bahwa Kayutangan harus selesai tanggal 20 Desember 2020.
“Mencoba dengan demo, untuk membuktikan kualitas apa yang sudah kita rancang dari awal sampai saat ini,” kata Konsultan Supervisi, Warjo.
Sebelum uji coba hari ini, Warjo mengatakan, sudah pernah melakukan tes. Yakni, mulai dari kepadatan tanah, kekuatan tekan dan kekuatan diatas tanah dasar.
Pada uji coba pagi (19/12) ini, terdapat ada 3 kebutuhan jalan yang harus dipenuhi sebagai syarat bisa dibukanya Kayutangan Heritage. Yang pertama, kemampuan menahan fraksi.
Di mana jalanan mampu atau tidak menahan fraksi, yaitu sentuhan antara pemukaan jalan dan ban kendaraan. Dalam uji coba dengan mengendarai truk berkecepatan tertentu lalu direm mendadak.
“Ketika dilakukan tes itu, ada perubahan atau tidak pada jalanan. Dan hasilnya, sudah bagus yakni tidak ada,” terangnya.
Kedua, tambahnya, tes lendutan dengan melewatkan kendaraan pada jalanan, dan dilihat apakah kondisi depan atau belakang roda terpengaruh.
“Terbukti tidak ada pengaruh dan itu dibuktikan dengan alat yang namanya waterpass sepanjang 120 sentimeter. Waterpass tidak goyang sama sekali,” tambah pria yang memakai helm proyek berwarna putih ini.
Terakhir adalah tes tumbuk atau uji material. “Jalanan kita beri beban truk bermuatan 14 ton dengan kondisi naik sekitar 20 sentimeter. Truk dihentikan kemudian disuruh jalan. Hasilnya, tidak ada hancur dan getar,” paparnya.
Dari ke tiga tes, ujarnya, hasilnya sesuai dengan yang direncanakan di awal. “Semua lolos, semoga saja bisa awet. Setelah pekerjaan ini selesai nanti akan ada PHO (Project Hand Over) sampai enam bulan. Di mana, selama enam bulan itu masih tanggung jawab kontraktor. Enam bulan kemudian baru dimunculkan FHO (Final Hand Over), yang menandakan proyek sudah jadi tanggung jawab Pemkot,” imbuhnya.
Ketika ditanya berkaitan dengan target yang diberikan oleh Wali Kota Malang, Warjo berharap bisa tepat waktu.
“Doakan, nanti (hari ini, red) kita akan kerjakan sampai malam dengan sistem 2 shift, pekerja sudah 24 jam tanpa henti. Target dari Pemkot harusnya tanggal 20 sudah selesai untuk pekerjaan di dua titik, perempatan rajabally dan area depan PLN,” ungkapnya.
Dalam uji coba yang awalnya dijadwalkan pukul 10.00 pagi, tadi harus dipercepat karena kedatangan mendadak Wali Kota Malang, di Kayutangan Heritage.
“Pagi hari ini saya ngecek di lapangan, pertama cek finishing dilanjut cek fisik. Cek fisik sudah melalui beberapa tahapan dan Alhamdulillah diberi beban 14 ton, sudah terukur dan tidak ada goyangan,” papar Sutiaji.
Terkait target pembukaan yang sebelumnya dirinya tegaskan, Sutiaji mengatakan, Senin pengguna jalan sudah bisa melintas.
“Insyaallah, besok (20/12) finishing terakhir. Jadi, Senin (21/12) bisa digunakan oleh pengguna jalan,” ujarnya. (cw1/sit)