SEKITAR KITA
Dinas Kelautan dan Perikanan Lumajang Dorong BUMTren Melalui Lele Bioflok
Memontum Lumajang – Dalam rangka mendukung program Bupati Lumajang, H Thoriqul Haq, untuk memberdayakan ekonomi pesantren, beberapa dinas di Pemkab Lumajang, bahu-membahu melakukan tugas dan fungsinya. Tak terkecuali, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lumajang.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Agus Widarto, mengatakan bahwa Pondok Pesantren (Ponpes) dalam pengembangannya di bidang ekonomi yang mandiri, akan mendapatkan support dari pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah.
“Jadi, memang Ponpes ada yang mandiri dan ada juga yang mendapat bantuan dari kita. Makanya, program-program untuk pondok pesantren ini ada di APBD II. Tinggal, kita mengarahkan supaya program-program ini bisa kita lakukan di sana. Termasuk, tinggal pengembangan kita nanti managemennya dibantu oleh OPD lain,” ungkap Agus, Selasa (12/01) tadi.
Dirinya menjelaskan, misalkan untuk permodalan, bisa dari Dinas Koperasi. Bahkan seperti kripik, sudah ada pengembangan kripik pisang kripik salak. Ini teman-teman ketahanan pangan, Dinas Perdagangan maupun dari Dinas Pertanian.
Pelatihan-pelatihan konveksi bisa dilakukan misalnya untuk pola digital. Ini dikerjakan oleh teman-teman dlDisnakertrans dan perdagangan. “Jadi kita terpadu,” terangnya.
Menurutnya, tambah Agus, pengembangannya juga melibatkan masyarakat sekitar. Jadi teman-teman pondok untuk melatih wiraswasta mereka punya BLK juga. Untuk pengembangan santrinya tidak hanya belajar ilmu keagamaan, ilmu umum tapi nantinya juga dengan wiraswasta.
“Yang menjadi gambaran kita bahwa memang sudah layak pondok pesantren ini secara mandiri untuk bisa di dalam perekonomian daerah,” tutur Agus.
Dari Dinas Kelautan dan Perikanan sendiri, kata Agus, sudah membantu dengan budidaya Lele bioflok. Dari hasil itu dikembangkan menjadi abon ikan lele kripik ikan lele. Kemudian ada pengebangan ke ikan abon ikan tuna dan tengiri.
“Cuma memang pemasarannya mereka sudah ke regional artinya di jawa timur maupun diluar jawa timur. Maupun jaringannya pondok. Pengembangan kita memang tidak hanya budidaya ikan, tapi pondok pesantren darun najah itu dan pondok pesantren lainnya ternyata sudah mengenal banyak usaha di pondok pesantrennya,” ungkapnya.
Agus mencontohkan, misalkan pertanian, mereka sudah penanaman pohon pisang lapendis, sayur-mayur, ternak ayam, konveksi juga ada. Perkoperasian. Bahkan ia mengatakan, pada awalnya kita sudah 15 tahun yang lalu sudah ada usaha budidaya ikan di pondok pesantren darun najah ini.
“Nah, pengembangan-pengembangan ini Pak Bupati sebetulnya sudah tinggal menghimpun menjadi pontren. Ada 20 pondok pesantren lagi sudah memenuhi persyaratan untuk pontren. Ada pondok pesantren syarifuddin ada darul falah dan lainnya,” pungkasnya. (adi/ryk/sit)