Kabupaten Malang
Bupati Sanusi Ikuti Penandatanganan PMA dan PMDN Dengan UMKM Secara Virtual
Memontum Malang – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) secara virtual dari Ruang Nusantara Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (18/1) tadi. Dalam kesempatan tersebut, juga diikuti secara virtual oleh Gubernur dan Walikota atau Bupati di seluruh Indonesia.
Tidak terkecuali, dalam kesempatan itu, Bupati Malang, HM Sanusi bersama Sekretaris Daerah, yang menyaksikan langsung dari Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengapresiasi langkah bijak yang diinisiasi oleh BKPM karena mampu mempercepat proses investasi. “Saya apresiasi dan hargai BKPM karena di tengah kondisi pandemi Covid-19, terus berupaya melakukan percepatan proses investasi mempermudah perijinan, memfasilitasi investor agar tumbuh dengan pesat dengan membuka lapangan pekerjaan dan berkontribusi besar pada peningkatan naik kelasnya UMKM. Kemitraan strategis akan terus dikembangkan dengan prinsip saling menguntungkan. Jadi sangatlah penting kerjasama ini terus berkelanjutan sehingga UMKM kita bisa masuk dalam rantai produksi global,” kata Jokowi.
Dirinya menambahkan, bahwa kerjasama ini menjadi peluang bagi UMKM untuk bisa naik kelas dengan meningkatkan kualitas usaha. UMKM bisa menjadi kompetitif, produk lebih baik, desain dan managemen juga lebih bagus.
“Kita bisa belajar dari perusahaan menuju pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, pemerataan ekonomi menjadi tujuannya. Saya mengajak untuk menjamin agar kontrak kerja betul-betul diberikan, kontribusi yang signifikan dimana pertumbuhan ekonomi yang inklusif bisa berkelanjutan, terus meningkat nilainya serta meningkat pula luas cakupannya, sehingga daya saing meningkat secara global,” ungkapnya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam kesempatan itu mengatakan, komitmen kerja sama kerjasama senilai 1,5 Milyar ini ditandatangani pelaku usaha dari 56 usaha besar, yang terdiri atas 29 PMA dan 27 PMDN, dengan 196 UMKM.
Menurutnya, program kemitraan itu digelar untuk menegaskan komitmen pemerintah tentang pentingnya kemitraan investasi antara pengusaha besar asing maupun dalam negeri dengan pelaku UMKM di wilayah proyek investasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. “Investasi dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi sehingga harus ada kolaborasi atau kerja sama antara pengusaha dalam dan luar negeri dengan UMKM. Investasi yang masuk ke Indonesia harus melibatkan UMKM kita. Sehingga bagi UMKM itu sendiri, manfaat yang dirasakan akan memacu kualitas produk serta membuka peluang UMKM untuk naik kelas. Kami akan memfasilitasi dan menjamin UMKM yang dilibatkan memiliki kualifikasi yang baik,” ujarnya. (sit)