Pendidikan
ITN Lantik Rektor Abraham Lomi
Memontum Kota Malang – Sepeninggal almarhum Prof Dr Ir Kustamar MT, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, akhirnya melantik rektor baru. Didapuk sebagai rektor untuk periode 2021-2023, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, resmi dilantik, Rabu (03/03) tadi.
Meski masih dalam kondisi berduka, Ketua Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN), Ir Kartiko Ardi Widodo MT, mengatakan pihaknya harus tetap jalankan tugas dan tanggung jawab.
“Memang kondisi kami masih berduka, tapi tugas dan tanggung jawab untuk tetap menjalankan proses pendidikan tinggi harus tetap jalan. Sehingga di posisi itu cukup maraton, dimana hampir 2 minggu kami melalui mekanisme pemilihan,” ungkapnya.
Berbagai mekanisme antara lain berupa penyampaian dan penerimaan saran maupun pendapat dari dewan pengawas, Senat Institut, sampai rapat bersama jajaran P2PUTN.
“Alhamdulillah, semua bisa berlangsung dengan baik, sampai akhirnya sekarang proses pelantikan berlangsung. Semua proses kita ikuti dengan mematuhi ketentuan dari peraturan pendidikan tinggi, tidak melanggar dari Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) P2PUTN, serta peraturan statuta ITN Malang,” paparnya.
BACA JUGA: ITN Malang Kembali Raih Peringkat Pertama Anugerah Kampus Unggul se-Jawa Timur
Rektor yang baru dilantik, pun mengemban tugas yang luar biasa. Dimana target capaian harus bisa dilaksanakan dalam 2 tahun kepemimpinan.
“Memang proses kepemimpinan di ITN Malang ini berbeda dari yang lain. Karena disini seorang rektor harus menandatangani sebuah pakta integritas,” ujar Rektor ITN, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE.
Pakta integritas itu dijabarkannya merupakan target dan capaian yang harus dilakukan selama 4 tahun kepemimpinan rektor.
“Namun ditengah kepemimpinan Prof Kustamar, Tuhan berkehendak lain. Almarhum dipanggil Tuhan mendahului kami. Tentu saja sebagai kolega dan sebagai penerus yang barusan dilantik harus melaksanakan tugas yang berat itu dan harus mencapai target yang telah ditentukan,” terangnya.
Berkaitan dengan program yang akan dijalankan dalam 2 tahun kepemimpinannya, Abraham mengatakan, bahwa terdapat beberapa prioritas.
Antara lain masalah tata kelola, akreditasi institusi, akreditasi program studi (prodi), pembukaan prodi baru, meningkatkan penelitian, publikasi, dan keikutsertaan mahasiswa dalam kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. (cw1/sit)