Pendidikan
Kunjungi Sejumlah TK dan PAUD, Novita Hardini Pastikan Kesiapan PTM
Memontum Trenggalek – Meninjau kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jenjang PAUD dan TK, Bunda PAUD Trenggalek Novita Hardini Mohammad Nur Arifin melakukan kunjungan ke sejumlah lembaga pendidikan.
Didampingi tim dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga, Bunda PAUD yang juga istri Bupati Trenggalek itu mengunjungi Kelompok Bermain Aisiyah di Kelurahan Surodakan dan Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina di Kelurahan Sumbergedong.
Baca juga:
- Manfaatkan Limbah Tempurung Batok Kelapa Jadi Briket Ekspor, Warga Gucialit Sukses Dulang Cuan
- Fitness Plus Mega Gym Indonesia dengan Standart Internasional Hadir di Sawojajar Kota Malang
- Suguhkan Sembilan Varian Rasa, Dua Gerai Wingstop Hadir di Kota Malang
“Ini merupakan bentuk dukungan saya selaku Bunda PAUD untuk bisa membantu pihak sekolah yang ada di Kabupaten Trenggalek, sekolah usia dini untuk bisa mempersiapkan pembelajaran tatap muka,” ungkap Bunda PAUD Trenggalek Novita, saat dikonfirmasi Kamis (03/06/2021) siang.
Menurutnya, pembelajaran tatap muka sudah diupayakan sejak awal dengan berbagai pertimbangan seperti penerapan protokol kesehatan yang ketat hingga membatasi siswa didik sebanyak lima anak dalam sekali pembelajaran.
“Kita selalu berusaha melihat dari sudut pandang, celah atau peluang, bisa apa tidak pembelajaran tatap muka kita lakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dengan hanya melibatkan 5 anak dalam sekali ajar,” imbuhnya.
Diceritakan istri Bupati Trenggalek tersebut, setelah melalui perjuangan yang cukup lama, akhirnya ada harapan bahwa pada bulan Juli pembelajaran tatap muka bisa mulai dilaksanakan.
“Nantinya dari seluruh sekolah PAUD dan TK di Kabupaten Trenggalek kita akan ambil datanya dan akan diseleksi oleh pihak yang berwenang, dari seleksi tersebut dipilih lagi sekolah mana yang telah memenuhi persyaratan untuk melakukan pembelajaran tatap muka,” terang Novita.
Dalam kunjungannya tersebut, Novita juga meminta kepada lembaga sekolah yang akan menggelar pembelajaran tatap muka untuk menyiapkan ruang UKS sebagai sarana pertolongan pertama jika terdapat siswa yang mengalami keluhan kurang sehat.
Kemudian agar perlengkapan sholat di tempat ibadah tidak dicampur dan diminta agar siswa membawa sendiri dari rumah. Novita juga menekankan kepada seluruh tenaga pengajar agar selalu menjaga kesehatan dirinya terlebih dahulu sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung.
“Kita harus menyelematkan diri kita terlebih dahulu, jangan sampai kita menerima murid, melakukan pembelajaran, malah mencelakakan,” pungkasnya. (mil/syn)