Pemerintahan
Masuk Zona Kuning, Wali Kota Eri Targetkan Sebulan Surabaya Masuk Zona Hijau
Memontum Surabaya – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengaku bersyukur lantaran kasus Covid-19 di Surabaya telah berstatus zona kuning.
“Kita targetkan bulan depan jadi zona hijau, tapi ini tergantung warga Surabaya sendiri. Empati harus dilakukan segala pihak salah satunya dengan melakukan bansos,” kata Eri, Rabu (01/09).
Baca Juga:
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- HUT 79 Provinsi Jatim, Pj Gubernur Sematkan 10 Lencana Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya
- Belum Genap Sepekan Beroperasi, Bus Trans Jatim Koridor V Surabaya-Bangkalan Dilempar Batu
Selain itu, Eri menjelaskan, dari perhitungan nilai Surabaya 2,42 atau naik 0,31. Sehingga Surabaya menjadi zona kuning
“Ini menjadi tantangan bagi kita semua, karena kita harus bisa menjadikan ini zona hijau,” ujarnya.
Lanjut Eri mengatakan, Surabaya harus bisa bangkit sehingga roda perekonomian bisa segera berjalan. Karena selama pandemi telah berdampak begitu signifikan terhadap sektor kesehatan, sosial maupun ekonomi.
“Mulai hari ini kita harus kembali menggerakkan roda perekonomian sehingga warga Surabaya bisa mencapai kebahagiaannya. Karena itulah zona hijau menjadi sasaran kita selanjutnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Eri menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga dan stakeholder di Surabaya karena telah bergotong-royong menekan pandemi Covid-19.
“Saya mengucapkan matur nuwun (terima kasih) yang sangat kepada seluruh warga Surabaya. Karena dari zona merah, sempat di bulan Juli-Agustus jadi oranye, awal September kita bisa mencapai zona kuning,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita atau Feny sapaan akrabnya. mengaku bersyukur, kini Surabaya telah berstatus zona kuning.
“Kita walaupun sudah zona kuning, tetap harus waspada, tetap jaga protokol kesehatan. Yang harus kita lakukan adalah tetap 3M dan tracing, testing secara masif. Semakin cepat kita menemukan kasus, semakin cepat kita isolasi dan diobati, Insyaallah,” kata Feny
Selain itu salah satu indikator yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau menurunkan kasus Covid-19, kata Feny adalah dengan memperbanyak testing dan tracing.
“Kita testing mencapai 4.500. Untuk yang tracing kita sudah 1:28. Kalau target dari pusat (nasional) 1:15, tetapi kita sudah 1:28. Menurut saya adalah setiap kontak erat harus tetap kita temukan dimanapun,” urainya. Sementara itu, data Dinkes Surabaya mencatat, vaksinasi dosis pertama di Surabaya telah mencapai lanjut atau 85,76 persen dari target Provinsi Jawa Timur. Sedangkan vaksinasi dosis kedua, sudah mencapai atau 59,98 persen dari target Jatim. (ade/ed2)