Hukum & Kriminal
Satu Pekerja Tewas dan Satu Lainnya Luka, saat Gedung Tua di Jember tiba-tiba Ambruk
Memontum Jember – Seorang pekerja tewas dan seorang lainnya mengalami luka serius, pasca jatuh dari rangka atap sebuah bangunan tua bernama Gedung Nasional Indonesia (GNI) di simpang empat Dusun Krajan, Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu-Jember. Berdasarkan penelusuran di lokasi peristiwa, ambruk bangunan gedung ini, terjadi Kamis (16/09) tadi.
Dari informasi yang diperoleh, korban saat itu sedang bekerja untuk merobohkan bangunan. Namun nahas, bangunan roboh dan mengenai korban. Akibat peristiwa itu, seorang pekerja tewas seketika di lokasi. Sedangkan satu pekerja lainnya, mengalami luka dan harus menjalani perawatan di Puskesmas Ambulu.
Baca Juga:
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Pimpin Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim, Sekda Jember Ajak Masyarakat Isi Posisi Strategis
- Foto dan Nama Pjs Bupati Jember Dicatut Pelaku Penipuan
Pengawas atau mandor perobohan gedung, Irvan, mengaku pembongkaran gedung itu dilakukan atas permintaan pemilik, karena dinilai berbahaya dan dapat roboh sewaktu-waktu. Sehingga, dikhawatirkan juga menimpa warga. Sementara bangunan gedung, berumur lebih 40 tahun dan berada di pusat keramaian.
Kondisi gedung sendiri, selama ini kosong. Bahkan, bagian atapnya sudah lama dibongkar dan yang tersisa hanya sebagian rangka besi alias tinggal tembok saja.
“Anak-anak itu (pekerja) kan membongkar gedung, saat duduk-duduk itu tiba-tiba jatuh ke bawah. Bruakkkk,” kata Irvan saat di konfirmasi.
Saat kejadian, tambahnya, dua orang korban yang bekerja melakukan pembongkaran gedung. Keduanya mendapat tugas untuk memotong besi-besi rangka atap gedung yang tiba-tiba tembok penopang rangkanya ambruk. Kedua korban kemudian jatuh dengan posisi kepala di bawah. Kedua korban jatuh dari ketinggian lebih dari 2 meter.
“Satu orang, katanya tadi (bagian kepala) membentur batu di bawah dan satunya lagi jatuh ke jalan dengan posisi wajah membentur pinggiran trotoar jalan. Korban ada dua, satunya dirawat (dalam ruang UGD Puskesmas Ambulu), satunya meninggal,” sambungnya.
Lebih lanjut Irvan mengaku, tidak tahu fungsi gedung tersebut selama ini. “Gedung apa saya tidak tahu, pemiliknya kan ada di dinding itu (terpampang di poster) namanya Pak Roy. Mungkin bisa dihubungi itu. Gedung itu (oleh pemilik) minta dirobohkan karena memang bahaya. Malah kejadiannya seperti ini,” ucapnya.
Irvan mengaku tengah mengurus kedua pekerja yang nahas tersebut. “Saya hanya meneruskan pekerjaan dari (pekerja bangunan) sebelumnya. Saya hanya meneruskan. Maaf, saya tidak bisa bicara banyak, masih membantu korban dan menunggu keluarganya ini,” katanya.
Sementara itu, menurut salah seorang perawat di Puskesmas Ambulu, Hadi Siswoko, saat dikonfirmasi terpisah mengatakan kalau pihaknya menangani dua korban yang dimaksudkan itu. “Iya, ini ada kecelakaan (kerja). Kata teman-temannya yang membawa (ke Puskesmas Ambulu), pasien jatuh dari (atas) bangunan. Korban ada dua, satu kondisi meninggal, satu luka-luka,” jelasnya.
Ditanya terkait luka yang dialami korban hingga meninggal, dirinya enggan menjelaskan lebih rinci. “Untuk luka, mohon maaf tidak bisa menyampaikan. Karena privasi dari korban (yang meninggal). Jadi, kita tidak berani menyampaikan ke publik,” ucap Hadi.
Kapolsek Ambulu, AKP Sudariyanto, saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan. “Kami belum terima laporan soal adanya kecelakaan kerja itu. Ini anggota kami masih akan mencari informasi di Puskesmas,” ujarnya singkat. (rio/sit)