SEKITAR KITA
Kembangkan Transportasi Publik, Surabaya Siap Terapkan Buy The Service
Memontum Surabaya – Pemkot Surabaya siap bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, untuk mengembangkan buy the service (BTS) di Kota Surabaya. Pengembangan BTS tersebut, bertujuan untuk mengatasi problematika transportasi di kawasan perkotaan. Program BTS ini, juga merupakan program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengajak masyarakat menggunakan alat transportasi publik.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajat, mengatakan siap menjalankan program BTS di Surabaya. Dirinya yakin, BTS bisa berjalan sesuai dengan tujuan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim.
“Sejak tahun 2018, kita sudah menggunakan Suroboyo Bus. Ini, sesuai dengan visi Wali Kota Surabaya, bagaimana menciptakan alat transportasi modern dan suitanable,” Jumat (26/11/2021).
Irvan berharap, dengan BTS transportasi di Kota Surabaya akan terintegrasi dan bisa terkoneksi satu sama lain. Seperti angkutan berbasis transportasi jalan dengan transportasi berbasis rel kedepannya.
“Kami harap dengan program BTS akan menjawab keterpaduan transportasi tersebut. Termasuk bisa terkoneksi antara transportasi satu dengan yang lainnya,” ujar Irvan.
Lebih lanjut Irvan menjelaskan, bahwa Pemkot Surabaya tengah fokus melakukan penataan tata ruang dan menyiapkan infrastruktur seperti jalan, trotoar, transportasi kota yang modern dan suitanable. Selain itu, bukan hanya fokus pada penyediaan mobilitas, tapi juga mengembangkan sistem clustering untuk mempertimbangakn waktu dan biaya (time and cost).
Baca juga :
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
“Jadi, kami lebih memilih sistem clustering. Seperti yang ada di program kerja Wali Kota, 5 Surabaya Maju Hijau Tertata. Di program itu ada rayonisasi sekolah, kami sediakan taman, public space, sentra wisata kuliner (SWK), RS, fasilitas bermain dan lain sebagainya,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, dari semua itu bisa dijangkau dengan alat transportasi dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Seperti di luar negeri, identik dengan fifty minutes pergerakan masyarakat.
Untuk mendukung program BTS, Irvan mengatakan, Pemkot Surabaya sudah menerapkan pembayaran atau tiketing elektronik pada Suroboyo Bus. “Seperti QRIS (QR Code) dan tapping laiknya di tol. Diharapkan, cara ini sejalan dengan program Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim dalam menerapkan BTS,” ujarnya.
Rencananya, operasional trayek BTS tahun 2021-2022, Dishub Kota Surabaya akan mengoprasikan trayek 2. Yaitu, rute Raya Lidah Wetan – Karang Menjangan – ITS PP. Rute ini, akan terkoneksi dengan trayek lainnya.
Sedangkan di tahun 2022 – 2023, dirinya bersama jajarannya sedang mempersiapkan lima rute lain yang akan terkoneksi dengan Sidoarjo dan Gresik. “Sehingga, nantinya akan ada konektivitas antara Teminal Purabaya, Lidah Wetan dan Gresik,” jelasnya.
Kemudian, tambahnya, ada juga konektivitas di Terminal Purabaya untuk ke arah Sidoarjo. Irvan berhadap dengan adanya rute ini diharapkan bisa menjawab problem kemacetan di dalam kota. (ade/sit)