Kota Malang

Maksimalkan Paket Wisata, Kunjungan Wisatawan Kayutangan Heritage Kota Malang Meningkat hingga 50 Persen

Diterbitkan

-

Maksimalkan Paket Wisata, Kunjungan Wisatawan Kayutangan Heritage Kota Malang Meningkat hingga 50 Persen

Memontum Kota Malang – Tingkat kunjungan wisatawan di Kampung Kayutangan Heritage, Kota Malang, pada triwulan pertama tahun 2023 ini, mengalami peningkatan hingga 50 persen. Kabar positif ini, dikatakan oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Kayutangan Heritage, Kota Malang, Mila Kurniawati, Rabu (05/04/2023) siang.

Menurut Mila, jika sebelumnya pengunjung yang datang hanya sekitar 500 hingga 600 orang perbulan, kini bisa mencapai hingga ribuan orang. Tentu, dengan meningkatnya kunjungan wisatawan tersebut, pihaknya juga bersyukur. Sebab, hal itu berpengaruh pada pendapatan yang masuk.

“Alhamdulillah, setelah adanya pandemi Covid-19 ini, traffic pengunjung Kayutangan Heritage hingga saat ini mengalami peningkatan. Di Bulan Maret 2023 kemarin, bisa mencapai 1200 wisatawan,” kata Mila.

Kemudian, ditanya mengenai target kunjungan wisatawan, pihaknya menyampaikan bahwa tidak menargetkan hal tersebut. Akan tetapi, ke depan pihaknya akan memaksimalkan paket wisata bagi para pengunjung.

Advertisement

Baca juga :

“Kalau biasanya regular itu kita hanya menarik Rp 5 ribu perorang. Lebih baik, datang 100 orang tapi perorangnya bayar Rp 100 ribu. Tetapi, itu masuk dalam paket wisata. Karena kalau paket wisata itu pasti ada guide, ada pembagian rute, ada pelaku UMKM yang bergilir, ada rumah-rumah yang dikunjungi secara bergantian. Jadi yang dikunjungi tidak hanya itu-itu saja,” jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan, meskipun akan memaksimalkan layanan paket wisata, pihaknya mengaku juga akan tetap memberlakukan kunjungan yang bersifat regular pada wisatawan Kampung Kayutangan Heritage. “Sebenarnya paket wisata itu sudah ada dari dulu, mulai awal kita buka. Tapi memang lebih banyak dari kedinasan daerah lain yang melakukan kunjungan. Jadi misalnya studi tiru, terus terkait percepatan, seperti itu,” lanjutnya.

Mila juga menganalogikan, bahwa kawasan tersebut bak museum berjalan yang dimiliki oleh Kota Malang. Dimana para pengunjung dapat menikmati sekaligus belajar mengenai sejarah, arsitektur, bahkan hingga kehidupan sosial masyarakatnya.

“Jadi kalau Kayutangan ini kan cocoknya banyak edukasi, mau belajar sejarah bisa, arsitektur bisa, cukup lengkap. Jadi makanya kalau saya bisa menganalogikan Kayutangan ini sebagai museum hidup. Mau belajar apapun termasuk sosial masyarakatnya, itu ada di sini semua,” imbuhnya. (rsy/gie)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas