SEKITAR KITA
Kuatkan Ekonomi Masyarakat Trenggalek, 30 Peserta Ikuti Pelatihan BUMDes
Memontum Trenggalek – Sedikitnya 30 Pengelola Operasional Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kota Keripik Tempe, mengikuti pelatihan selama empat hari ke depan. Dalam pelaksanaan yang berlangsung di Gedung Bhawarasa Trenggalek, itu peserta pelatihan akan diperkaya dengan pengetahuan mendalam seputar pengelolaan BUMDes yang diadakan oleh Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (BBPPM) Yogyakarta.
Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Edy Supriyanto, mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta mengenai manfaat keberadaan BUMDes. Dimana, salah satunya adalah sebagai sarana dalam memaksimalkan potensi desa dan memberikan pemahaman kepada peserta tentang peraturan perundangan terkait pendirian BUMDes.
Ditambahkan Sekda, bahwa Bumdes adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa, dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Kondisi itu, akan mendorong setiap pemerintah desa memberikan motivasi dalam merespon pendirian badan usaha milik desa.
“Sebagai salah satu lembaga ekonomi yang beroperasi di pedesaan, maka badan usaha milik desa harus memiliki pembedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya,” kata Edy, Rabu (24/05/2023) siang.
Baca juga:
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Ini dimaksudkan, sambungnya, agar keberadaan dan kinerja Bumdes mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan warga desa. Di samping itu, supaya tidak berkembang sistem monopoli usaha ekonomi di pedesaan yang dapat mengakibatkan terganggunya nilai-nilai kehidupan bermasyarakat.
“Pelatihan ini mencakup berbagai aspek penting, seperti teori-praktek, kebijakan pemerintah, regulasi BUMDes, pengelolaan bisnis, kerjasama dan jejaring, pemasaran produk dan e-commerce, pelaporan keuangan, penyusunan RKTL dan evaluasi,” jelasnya.
Tujuannya, ungkapnya, tidak lain agar peserta mampu menjalankan dan mengembangkan BUMDes secara profesional. “Kami merasa terhormat karena Kabupaten Trenggalek mendapatkan kesempatan ini. Dengan antusias peserta dalam mengikuti pelatihan ini bisa dilihat sebagai langkah maju dalam memajukan ekonomi rakyat Trenggalek,” tutur Edy.
Pihaknya berharap, agar peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan baik untuk kemajuan BUMDes dan masyarakat secara keseluruhan. Karena, BUMDes juga merupakan wadah penting untuk mengoptimalkan potensi desa secara kolektif dan menciptakan identitas unik yang mampu mensejahterakan masyarakat.
“Kami percaya bahwa pelatihan ini akan memberikan wawasan baru dan semangat yang tinggi dalam mencapai tujuan tersebut,” paparnya. (mil/sit)