Probolinggo
Soroti Pengolahan APBD, Ratusan Mahasiswa Kabupaten Probolinggo Gelar Aksi Unjuk Rasa
Memontum Probolinggo – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Probolinggo, melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Kamis (15/06/2023) tadi. Aksi ini dilakukan, karena ratusan mahasiswa menilai bahwa pemerintah daerah tidak dapat mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Saat orasi, Koordinator Aksi, Abdul Rozak, mengatakan bahwa pemerintah setempat tidak dapat mengelola APBD di tahun 2021 hingga 2022. Dan bahkan, serapan APBD dinilai tidak tepat sasaran. Akibatnya, Kabupaten Probolinggo menempati urutan nomor empat kabupaten dengan nilai kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. Dengan data yang telah dikaji, pihaknya menilai perlu dilakukan aksi, karena Pemkab dianggap gagal mengentas kemiskinan di Kabupaten Probolinggo.
“Kabupaten Probolinggo katanya dapat penghargaan desa tanpa kemiskinan. Tapi nyatanya, masih banyak rakyat yang tidak sejahtera,” katanya.
Tidak hanya itu, APBD yang dianggap tidak tepat sasaran itu dibuktikan dengan hasil APBD di tahun 2021-2022 sejumlah Rp 2,4 triliun. Jumlah tersebut, sama persis dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) di tahun 2023.
Baca juga:
Dalam keterangan rilisnya, Pengurus Cabang PMII Probolinggo menilai pemerintah setempat gagal dalam pengolahan anggaran dan gagal dalam mengentaskan kemiskinan, pemerintahan setempat tidak berpihak kepada rakyat dan PC PMII Probolinggo, mendesak untuk transparan mengolah anggaran. Dalam hal tersebut, mahasiswa yang melakukan aksi meminta kepada Wakil Bupati, HA Timbul Prihanjoko dan Sekretaris Daerah, Ugas Irwanto, untuk menemui para mahasiswa yang turun jalan.
Dalam aksi ini, mahasiswa ditemui Staf Ahli Bupati, Agus Mukhson. Sementara itu, Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi, mengatakan terima kasih kepada peserta demo yang telah menjaga ketertiban bersama saat berlangsungnya unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
“Terima kasih karena demo berjalan lancar tanpa kericuhan. Saya harapkan ketertiban selalu terjaga seperti ini tanpa adanya kericuhan,” katanya. (nun/pix/gie)