SEKITAR KITA
Stop Penipuan di Internet, Kemenkominfo Gelar Diskusi Literasi Digital Masuk Desa di Tulungagung
Memontum Tulungagung – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tulungagung, kembali menggelar diskusi ‘literasi digital masuk desa’ di Balai Desa Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jumat (16/06/2023) besok sekitar pukul 19.00 WIB.
Diskusi luring offline bertajuk ‘Stop Penipuan di Internet’ yang digelar secara chip in dalam rangkaian kegiatan bersih Desa Wates itu, akan menghadirkan tiga nara sumber. Diantaranya, yaitu Wakil Ketua Relawan TIK Kabupaten Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi, dosen Universitas Tulungagung, Mokhamad Eldon, pelatih Pusdikatcab Tulungagung, Mohamad Subaweh dan Ari Utami sebagai moderator.
“Diskusi literasi digital masuk desa ini digelar gratis. Bisa diikuti dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/DaftarTulungagung1606. Peserta akan mendapat e-sertifikat, juga hadiah e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya, Kamis (15/06/2023) tadi.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, penipuan online makin marak terjadi di era digital saat ini. Hasil riset nasional menyebut, bahwa jenis penipuan yang paling banyak dialami pengguna digital. Yakni, penipuan berkedok hadiah (91,2 persen), pinjaman digital ilegal (74,8 persen), pengiriman tautan yang berisi malware atau virus (65,2 persen), penipuan berkedok krisis keluarga (59,8 persen) dan investasi ilegal (56 persen).
“Lalu, penipuan situs web/aplikasi palsu, jual beli, bantuan sosial, lowongan pekerjaan palsu, arisan online, pencurian identitas, peretasan akun (dompet digital), proses penerimaan kerja, dan beasiswa palsu,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Meski begitu, kalau sudah telanjur terkena penipuan, Kemenkominfo menyarankan pengguna untuk menghubungi call center bank untuk memblokir rekening. ”Datangi gerai bank untuk dapat solusi lebih lanjut, dan laporkan pada pihak berwenang (Kepolisian, Bank Indonesia, OJK) atau instansi terkait lainnya,” tegas Kemenkominfo.
Baca juga :
Selain diskusi, dalam acara bersih desa itu juga dimeriahkan dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk, bazar UMKM, talkshow UMKM. “Literasi digital terkait penipuan di internet harus terus digaungkan untuk masyarakat yang tinggal di daerah,” imbuh Kemenkominfo dalam rilis.
Kemenkominfo menambahkan, saat menggunakan media digital, masyarakat hendaknya perlu meningkatkan kewaspadaan. Utamanya, jika ada yang meminta kode OTP melalui email, aplikasi chat, telepon maupun SMS dari mereka yang mengaku sebagai suatu institusi resmi.
Selain itu, hati-hati terhadap situs palsu atau phising dan penipuan dengan menggunakan fitur penerusan panggilan (call forwarding). “Tolak jika ada yang meminta Anda untuk menekan kode nomor pengganti. Bisa jadi itu adalah penipuan menggunakan fitur penerusan panggilan untuk mengirimkan data telepon dan SMS Anda pada pelaku,” saran Kemenkominfo.
Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Tahun ini, program IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.
Program #literasidigitalkominfo tahun ini dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (hms/sit)