Probolinggo
Minimalisir Mikroplastik, Pemkot Akan Hentikan Pemberian Plastik di Tujuh Pusat Perbelanjaan Modern
Memontum Probolinggo – Air Laut Mayangan tercemar mikroplastik. Hal tersebut, disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Rachmadeta Antariksa, saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dirinya menjelaskan, bahwa pihaknya mengetahui itu setelah melakukan pengujian kadar mikro plastik pada air laut di Kelurahan Mayangan dan Sukabumi bersama ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation). Hasilnya, uji mikroplastik pada air laut di Kelurahan Mayangan, menunjukkan tingkat pencemaran mikro plastik yang tinggi yaitu 7,1 serpihan permili meter air dan 9,3 serpihan permili meter air laut di Kelurahan Sukabumi.
“Perlu diketahui, air laut adalah bahan baku pembuatan garam. Sehingga, hal ini mendukung data yang kami dapatkan bahwa 36 dan 39 merek garam, telah tercemar mikro plastik. Karenanya, marilah dari sekarang kita jaga dan peduli dengan lingkungan demi masa depan yang lebih baik untuk generasi penerus,” jelasnya, Sabtu (24/06/2023) tadi.
Baca juga :
Ditambahkannya, merespon hal itu, Pemkot Probolinggo kemudian tidak memberikan kantong plastik kepada para konsumen yang sedang berbelanja di toko maupun di pasar. “Selain itu, kami juga mengadakan dialog interaktif di radio lokal untuk sosialisasi dan penilaian kinerja gerakan masyarakat mitra peduli lingkungan dan gratis masuk TWSL dengan menukar botol plastik sebagai tiket masuk mulai tanggal 19 Juni 2023. Itu semua, bagian dari edukasi,” tambahnya.
Selain itu, Wali Kota Hadi Zainal Abidin berharap agar para pelaku usaha menghentikan pemberian atau menggunakan kantong plastik. Hal itu, akan dilakukan pihaknya dimulai dari tujuh pusat perbelanjaan modern yang ada di Kota Probolinggo. Dengan begitu, masyarakat akan terbiasa membawa kantong sendiri saat akan berbelanja.
“Harapannya, ini akan menjadi pencanangan penghentian penggunaan kantong plastik di Kota Probolinggo,” ujarnya. (nun/pix/sit)