Gresik

Meriahkan HUT RI di Betiting Gresik, Kemenkominfo Ajak Diskusi Perlindungan Anak di Dunia Online

Diterbitkan

-

Memontum Gresik – Internet menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi semua, khususnya perempuan dan anak, adalah harapan besar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Harapan ini, muncul di tengah ancaman Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) pada perempuan dan anak yang terus meningkat di dunia maya.

Menyadari pentingnya perlindungan anak di dunia online, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Komunitas Warga Sehat Cerme, akan menggelar diskusi literasi digital di Lapangan Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Minggu (13/08/2023) besok pagi, pukul 06.00 WIB.

Diskusi luring (offline) yang ‘chip in’ di acara senam sehat dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan RI itu, akan mengusung tema ‘Perlindungan Anak di Dunia Online’ dengan menghadirkan tiga nara sumber. Yakni, penyiar radio Danin Sibilo, model sekaligus kreator konten, Wiekalyana Sotya Perdana, Mom Influencer, Novindah Sochmariyanti dan Riska Ragita selaku moderator.

”Diskusi literasi digital masuk desa ini digelar gratis. Bisa diikuti dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/DaftarGresik1308. Peserta akan mendapat e-sertifikat, juga hadiah e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilis, Sabtu (12/08/2023) tadi.

Advertisement

Baca juga:

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menegaskan, di balik banyaknya manfaat positif dari internet, internet juga menyimpan suatu ancaman sumber daya manusia khususnya bagi anak-anak. Bentuk ancaman itu, mulai dari pendekatan untuk memperdaya (cyber grooming), pelecehan online (cyber harrasment).

”Selain itu, juga peretasan (hacking), konten ilegal (illegal content), pelanggaran privasi (infringement of privacy), ancaman distribusi foto/video pribadi (malicious distribution), pencemaran nama baik online (online defamation), dan rekrutmen online (online recrutment),” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Perlindungan anak di dunia online, menurut Kemenkominfo, dapat mulai dilakukan dengan cara pengawasan orang tua. Para orang tua harus secara aktif mengawasi aktivitas online anak-anak mereka. ”Pastikan anak-anak menggunakan perangkat digital di tempat umum, dan ikuti apa yang mereka lakukan di internet,” imbuhnya.

Selanjutnya, orang tua perlu melakukan pembatasan konten, dengan menggunakan alat pembatasan konten atau kontrol parental untuk membatasi akses anak-anak ke konten yang tidak sesuai usia atau berbahaya.

Advertisement

”Lalu, edukasi anak dengan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya keamanan online, seperti tidak membagikan informasi pribadi kepada orang asing, tidak mengklik tautan yang mencurigakan, dan cara melaporkan perilaku yang merugikan,” papar Kemenkominfo.

Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.

Tahun ini, program IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Advertisement

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (hms/sit)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas