Kota Batu
Sapa Masyarakat Konservasi, Gubernur Jatim Ingatkan Pengembalian Ekosistem dan Penanaman Bibit
Memontum Kota Batu – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menggelar kegiatan ‘Sapa Masyarakat Konservasi’ di tempat wisata alam, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Minggu (24/12/2023) tadi. Dalam kegiatan yang diikuti masyarakat peduli api, BPBD, Perhutani, Pj Wali Kota Batu, Kapolres Batu, Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, Kepala Tahura Sumberbrantas, Sekda Pemprov Jawa Timur serta sejumlah OPD terkait Pemprov Jawa Timur, Gubernur Jatim meminta kepada seluruh masyarakat untuk mengembalikan ekosistem alam setelah terjadinya kebakaran hutan.
Menurut Gubernur Jawa Timur, pada Agustus 2023 lalu di kawasan hutan gunung Arjuno, Welirang dan Anjasmoro terjadi kebakaran hutan seluas 4.767. Di mana proses pemadaman dilakukan secara manual bersama-sama seluruh masyarakat peduli api, BPBD, Polisi, TNI dan Pos Tahura Sumberbrantas. Namun, karena lokasi di titik kebakaran susah dijangkau, maka dibantu pesawat dari BNPB Jawa Timur.
“Setelah terjadinya kebakaran di kawasan hutan. Maka, pekerjaan rumah kita sekarang adalah mengembalikan ekosistem alam,” terangnya, seusai kegiatan Menyapa Masyarakat Konservasi.
Baca juga :
Dirinya menyampaikan pesan, diharuskan seluruh masyarakat untuk lebih kuat membangun adaptasi dengan alam. Karena, penyebab kebakaran hutan hingga rusaknya alam, disebabkan oleh perilaku manusia.
“Saya berharap kita semua bisa menjaga paru-paru dunia dan mengembalikan ekosistem alam. Juga, kita bangun vegetasinya. Paling tidak, ekosistem mana yang kita mampu. Kita bangun kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi, menambahkan bahwa diperkirakan aerial seeding atau penebaran benih tanaman akan dilakukan pada Januari mendatang. Untuk saat ini, benih-benih yang akan ditebar di Hutan Lereng Arjuno-Welirang sudah siap.
“Untuk armada pesawatnya, akan dikoordinasikan oleh Kalaksa BPBD Jatim. Aerial seeding dilakukan karena ada punggung-punggung yang tidak bisa dicapai menggunakan tenaga personel kami,” ujarnya.
Seperti diketahui, dalam kegiatan Sapa Masyarakat Konservasi tersebut dirangkai dengan penanaman bibit Pohon Ekaliptus yang berasal dari Australia. Termasuk, pemberian 7.000 bibit tanam kepada masyarakat peduli api sebagai upaya penghijauan hutan di area yang terbakar tersebut. (put/sit)