Kota Batu
Gubernur Jatim Tutup Gelaran DiLA, Pj Wali Kota Batu Sampaikan Referensi Penanganan Bencana
Memontum Kota Batu – Gelaran Disaster Leadership Academy (DiLA), yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur, di Coban Rais Kota Batu, secara resmi ditutup Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa, Minggu (28/01/2024) tadi. Dalam rangkaian itu, acara diawali dengan pelatihan penanganan kondisi gawat darurat medis penanganan korban pasca bencana hingga praktik langsung penanganan kebakaran dan mengatasi kobaran api. Baik dengan pemadaman secara manual, maupun dengan APAR.
Gubernur Khofifah menjelaskan, bahwa dalam kegiatan yang melibatkan pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, itu bertujuan untuk kolaborasi dan bersinergi karena penanganan bencana tidak bisa dilakukan secara sendiri. Namun, harus dilakukan secara bersama-sama.
“Kita butuh bergandengan tangan dengan semua institusi. Maka, awareness dengan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) menjadi bagian yang sangat penting, seperti simulasi dan praktik. Membangun awareness seluruh institusi,” terang Gubernur Jatim.
Baca juga:
Dirinya menambahkan, berdasarkan data BMKG, diprediksi pada Februari 2024 curah hujan di Jawa Timur cenderung tinggi ditambah dengan potensi angin kencang. “Menurut Kepala BMKG, paling lama 3 jam puting beliung baru bisa diantisipasi. Jadi, tidak mudah diantisipasi. Karena itu, bagaimana melakukan mitigasi bersama secara komprehensif. Tidak mungkin BPBD dan Tagana bekerja sendirian. Kita butuh bergandengan tangan dengan semua institusi,” imbuh Khofifah.
Dipilihnya Kota Batu sebagai tuan rumah kegiatan DiLA, disambut baik Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Menurutnya, Pemerintah Kota Batu sangat mengapresiasi kegiatan ini dan siap mendukung semua kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kita siap mendukung kegiatan DiLA di Kota Wisata Batu. Dengan adanya kegiatan DiLA, tentunya dapat menjadi referensi dalam penanganan bencana di Kota Wisata Batu,” ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan DiLA sendiri didukung oleh Unicef dan beberapa instansi terkait. Ini merupakan bagian dari persiapan dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Jawa Timur, seperti gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi dan cuaca ekstrim. (cw1/sit)