Hukum & Kriminal
Seorang Bocah Jadi Korban Kekerasan Ayah Viral di Medsos Probolinggo
Memontum Probolinggo – Viral di media sosial, seorang bocah usia 8 bulan menjadi korban kekerasan oleh ayah kandungnya hingga mengakibatkan luka memar di wajah. Aksi kekerasan ini, diketahui terjadi karena korban menangis saat pelaku atau ayahnya sedang tidur.
Viralnya dugaan kekerasan ini, karena beredar di Facebook dan postingan diunggah oleh akun bernama @FrindaDwiAnggriya. Dimana dalam unggahan itu, bertulis “ayah yang seharusnya melindungi anak justru menghajar hingga babak belur”. Postingan disertai foto bocah yang diketahui berinisial AZ dengan muka memar di pipi, pun mendapat kecaman dari netizen. Termasuk, mendapat perhatian petugas kepolisian.
Tetangga korban, Solihin, mengatakan bahwa saat kekerasan terjadi, Pasutri berinisial MI dan YY bersama anaknya AZ, tinggal bersama saudara korban di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Kemudian, untuk kekerasan sendiri terjadi pada Kamis (23/05/2024) lalu.
“Tahunya (peristiwa, red) saat ibunya keluar membawa anaknya yang mengalami luka memar. Selain itu, Pasutri ini sudah lima hari tinggal di rumah saudaranya dan seringkali bertengkar karena masalah perekonomian,” ujarnya, Rabu (29/05/2024) tadi.
Baca juga :
Kasus tersebut, ujarnya, juga telah dilaporkan oleh keluarga korban ke Polres Probolinggi, Minggu (26/05/2024) lalu.
Sementara itu, Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, menjelaskan bahwa selain dugaan kekerasan yang berlangsung pada Kamis (23/05/2024), waktu kejadian diperkirakan terjadi pukul 05.00 WIB. Saat itu, diduga korban menangis dan karena tangisan itu membuat ayah korban terganggu sehingga melakukan dugaan penganiayaan.
“Saat ini dugaan itu sudah dalam penanganan Unit PPA Polres Probolinggo. Dalam pemeriksaan, diduga terlapor juga mencekik leher korban,” kata Kapolres.
Terkait peristiwa itu, Kapolres menjelaskan, bahwa terhadap korban mendapat pendampingan kesehatan. Termasuk, pendampingan secara psikis.
“Kami sampaikan ke orang tua korban, bahwa kami akan mendampingi korban untuk dicek kesehatan korban di rumah sakit. Kami sedang berupaya untuk menyelesaikan kasus ini dan juga menghimbau kepada seluruh orang tua, untuk tidak melakukan kekerasan kepada anaknya. D, ini akan berdampak kepada jiwa dan mental anak,” terangnya. (nun/pix/gie)