Jember
Gelaran Ruwatan Bumi Jember sebagai Tradisi Sambut 1 Suro Dihadiri Bupati Hendy
Memontum Jember – Sambut 1 Suro, masyarakat dari 16 etnis di Kabupaten Jember menggelar tradisi bertajuk ‘Ruwatan Bumi Jember’ di Alun-alun Jember, Minggu (07/07/2024) tadi.
Diketahui, bahwa ruwatan atau ruwat (bahasa jawa, red) berarti melepas atau dilepas. Ruwatan merupakan tradisi masyarakat Indonesia, yang lestari hingga sekarang. Tradisi ruwatan sendiri, bertujuan untuk membebaskan atau melepaskan seseorang atau banyak orang, dari hukuman, belenggu tak kasat mata dan kutukan yang membawa bahaya.
Rangkaian Ruwatan Bumi Jember sendiri, diawali dengan kirab gunungan hasil bumi, yaitu berupa buah-buahan dan sayuran serta tumpeng makanan, yang diarak mengelilingi perkotaan Jember. Ada atraksi pecut, yang juga mewarnai arakan.
Warga juga selanjutnya melakukan doa bersama dengan para tokoh lintas agama dari Islam, Budha, Kristen, Katolik, Hindu serta Penghayat Kepercayaan. Seusai arakan keliling dan berdoa bersama, kemudian warga berebut gunungan hasil bumi dan diakhiri makan tumpeng bersama.
Baca juga :
Budayawan Jember, Miftahul Rahman atau biasa disapa Memet, menjelaskan bahwa ruwatan ini adalah inisiasi Forum Pembauran Kebangsaan, yang menginginkan Kabupaten Jember lebih maju ke depannya. “Melalui ruwatan ini, kita semua buang ‘sengkolo’ atau apa-apa yang selama ini membelenggu Kabupaten Jember. Harapannya, kita ingin kota tercinta (Jember, red) ini terus maju ke depannya, juga warganya rukun guyub dan perekonomian warga meningkat,” kata Memet.
Pelaksanaan Ruwatan Bumi Jember juga dihadiri Bupati Jember, Hendy Siswanto. Saat hadir dalam acara tersebut, Bupati Hendy menyampaikan bahwa ruwatan ini bentuk kepedulian masyarakat yang peduli terhadap kotanya.
“Dengan adanya ruwatan ini, menandakan masyarakat sangat peduli dengan daerah atau kota Jember sebagai tempat tinggalnya. Ini tentunya sangat positif dan kita harapkan bersama. Setelah diruwat, harapannya bisa membebaskan Jember dari segala bahaya, musibah, diberi kemudahan semua,” terangnya. (kom/rio/gie)