Lamongan
Hadiri Sedekah Bumi Mendak Sanggring, Bupati Lamongan Dorong Desa Tlemang jadi Desa Wisata
Memontum Lamongan – Sejak ribuan tahun lalu, budaya ruwatan Mendak Sanggring, yang merupakan peninggalan leluhur masih terawat hingga sekarang. Tradisi unik itu, masih dijaga dan dilestarikan masyarakat Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan.
Tradisi ini, semakin kental dengan harmoni balutan musik karawitan dan semakin istimewa dengan hadirnya Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, di tengah-tengah masyarakat Desa Tlemang, saat melakukan prosesi Sedekah Bumi Mendak Sanggring Ki Buyut Terik.
Mendak Sanggring sendiri, merupakan ritual adat masyarakat Desa Tlemang, sebagai bentuk tradisi peringatan tahunan atas diwisudanya Ki Buyut Terik oleh Sunan Giri keempat sebagai pemimpin di Desa Tlemang. Pada saat itu, prosesnya dilaksanakan pada setiap tanggal 24 hingga 27 Jumadil Awal Tahun Hijriah. Wujud peringatan tersebut, yakni dengan disajikannya makanan khas Sanggring, yang berisi ayam dan kuah. Keunikannya, semua yang memasak harus laki-laki.
Baca juga :
- Pemkab Lumajang dan Probolinggo Sepakat Terapkan Pengelolaan Wisata Kedepankan Alam dan Budaya di TNBTS
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
Secara turun temurun, ritual adat ini setiap tahunnya diperingati oleh masyarakat Desa Tlemang, yang bertepatan dengan upacara sedekah bumi sebagai rasa syukur kepada Allah SWT setelah panen raya. Masyarakat pun sangat antusias dan semakin semangat untuk melestarikannya setelah mendapat pengakuan secara nasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional.
Bupati Yuhronur dalam kesempatan itu, menyampaikan bahwa dengan diakuinya budaya Mendak Sanggring sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, akan terus mendorong pelestariannya dengan menjadikan Desa Tlemang menjadi Desa Wisata. “Saya harap budaya ini untuk terus dilestarikan dan dipertahankan. Budaya ini sebagai peringatan atas dilantiknya Ki Buyut Terik yang waktu itu dilantik oleh Sunan Praben atau Sunan Giri keempat. Selain itu tradisi ini juga menandakan bahwa Desa Tlemang ini kaya akan budaya. Sehingga Kedepan, kami sepakat untuk menjadikan Desa Tlemang menjadi desa wisata. Termasuk pembangunan sirkuit motocross,” tutur Bupati.
Dengan dijadikannya desa wisata, Bupati Yuhronur berharap, pendapatan masyarakat akan semakin meningkat, sehingga kesejahteraan masyarakat tercukupi. (zud/zen/sit)