Lumajang
Ritual Harjalu ke 762, Pemkab Gelar Ruwatan Nagari Lumajang
Memontum Lumajang—Dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Lumajang (Harjalu) yang ke 762 Digelar Ruwatan Nagari Lamajang dengan dalang Ki Sugiman Wignyo Supadmo dari Blitar. Wakil Bupati Lumajang, dr Buntaran Supriyanto M.Kes., membuka “Ruwat Nagari Lamajang” Harjalu di Alun-Alun Lumajang, Kamis (14/12/2017).
Wakil Bupati bersama jajaran anggota forkopimda berjalan dari Dinkes menuju Alun-Alun Lumajang diiringi “Cucuk Lampah” disambut dengan tari tradisional khas Lumajang, “Tari Bedoyo Lamajang”, yang merupakan duta tari binaan Dinas Pariwisata dan Budaya Lumajang.
Wakil Bupati menyampaikan, bahwa umur Bumi Lamajang, 762 tahun. Usianya termasuk paling tua dibanding daerah lain di Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati mengingatkan memori sejarah asal mula terjadinya Bumi (pemerintahan) Lamajang. Wakil Bupati berharap “Ruwat Nagari Lumajang” bisa berdampak ke masyarakat Lumajang untuk lebih makmur, sejahtera, dan tidak banyak terjadi musibah.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati beserta rombongan forkopimda berkesempatan menuangkan 9 sumber mata air. Penuangan air dari 9 sumber mata air tersebut merupakan tradisi Jawa sejak zaman Hindu.
Kesembilan sumber mata air atau yang disebut dalam bahasa Jawa yaitu “nowo tirto” tersebut sebagian besar dari Kabupaten Lumajang.
Saat penuangan 9 sumber mata air ke Nagari Lamajang, dalam kesempatan itu, wabup menuangkan air sumur pendopo Kabupaten Lumajang, sekda Lumajang menuangkan sumber mata air berasal dari Kabupaten Jombang, perwakilan Kodim 0821 menuangkan sumber mata air asal Kabupaten Banyuwangi tepatnya di Alas Purwo, perwakilan Polres menuangkan air berasal dari Kabupaten Blitar, Ketua Pengadilan Negeri berasal dari Kecamatan Yosowilangun, Asisten Pemerintahan menuangkan sumber mata air berasal dari Kecamatan Tempeh, Asisten Ekbang menuangkan air dari Kecamatan Senduro, Asisten Administrasi menuangkan air dari Kecamatan Klakah, sedangkan Kadiparbud menuangkan air dari Kecamatan Candipuro.(adi/yan)