Banyuwangi
Menteri Basuki Optimis Banyuwangi Kian Melesat dengan Catatan Infrastruktur Penting Berikut
Memontum Banyuwangi – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, optimistis daerah seperti Kabupaten Banyuwangi akan semakin maju dengan akan hadirnya dua infrastruktur penting. Yaitu, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) dan Jalur Lintas Selatan (JLS), yang menghubungkan Banyuwangi-Jember serta kawasan Pantai Selatan dari Pacitan sampai Banyuwangi. Hal itu disampaikannya, saat mengunjungi Banyuwangi serta didampingi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Sabtu (13/07/2024) tadi.
“Targetnya (untuk tol, red) insyaallah 2025, mestinya sampai Banyuwangi,” kata Basuki.
Pembangunan tol Probowangi sendiri, ujarnya, terdiri dua tahap. Tahap pertama, sepanjang 49,68 kilometer (km) dan memiliki seksi 1-3, yaitu seksi Gending-Kraksaan, Kraksaan-Paiton dan Paiton Besuki. Pembangunan seksi Paiton-Besuki, saat ini masih berlangsung dan ditarget rampung akhir 2024.
Sementara tahap dua, lanjutnya, memiliki panjang 126,72 km yang terdiri atas seksi lanjutan 4-7. Yakni seksi Besuki-Situbondo, seksi Situbondo-Asembagus, Asembagus-Bajulmati, dan terakhir Bajulmati-Ketapang yang berada di kawasan Banyuwangi. Jalur tol tersebut, juga memiliki view indah Selat Bali.
Dengan akan dirampungkan pembangunan tol Probowangi, Basuki meyakini bahwa Banyuwangi akan mendapat dampak positif. “Banyuwangi ke depan pasti lompatannya jauh lebih baik. Apalagi, kalau tol Probowangi selesai,” tambahnya.
Lebih-lebih, papar Basuki, apabila pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi yang menghubungkan Jembrana hingga Badung di Pulau Bali juga rampung, yang akan sangat memperkuat relasi akses Banyuwangi dan Pulau Bali. Jika demikian, bukan tidak mungkin para wisatawan dari berbagai daerah di Jawa yang hendak pergi ke Bali akan memilih jalur darat ketimbang udara.
“Dan pasti Banyuwangi akan dapat dampak positifnya,” tambah Basuki.
Baca juga :
Selain Tol Probowangi, kemajuan Banyuwangi juga akan ditunjang dengan pembangunan lanjutan Jalur Lintas Selatan (JLS) atau yang juga disebut sebagai jalur pantai selatan (Pansela).
Jalur Pansela yang menyambungkan Jember dan Banyuwangi rencananya juga akan segera dibangun melalui dukungan Islamic Development Bank yang dikoordinasikan pemerintah pusat.
Jalur Pansela Jember-Banyuwangi di Kabupaten Banyuwangi mencapai total sekitar 99,18 kilometer (km). Dari jumlah tersebut, sisa jalur yang belum terbangun sepanjang 14,1 km.
Pemkab Banyuwangi juga telah menggelar rapat bersama kementerian terkait untuk membahas rencana pembangunan tersebut, terutama untuk penyiapan lahan.
Rencananya, ada beberapa paket pembangunan jalur Pansela untuk sisa yang belum terbangun. Pertama, paket pembangunan ruas Kedunglembu-Malangsari 5,1 km. Kedua, ruas jalan Malangsari-Perbatasan Kabupaten Jember sepanjang 7,7 km. Ketiga, ruas jalan Senenrejo-Perbatasan Kabupaten Banyuwangi sepanjang 1,3 km.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menambahkan bahwa sejumlah dukungan infrastruktur tersebut bakal menjadikan akses ke Banyuwangi semakin lengkap. Mulai dari jalur kereta api, bandara hingga jalan yang diperkuat dengan tol dan JLS.
“Kemudahan mobilitas barang dan orang dari dan ke Banyuwangi akan menggerakkan perekonomian lokal. Bismillah, semoga semua dilancarkan dan membawa berkah,” kata Ipuk Fiestiandani. (kom/sit)