Pendidikan
Kemenkominfo Gelar Diskusi Literasi Digital di PP Nurul Jadid Paiton dengan Hadirkan Dewi Hajar
Memontum Probolinggo – YouTuber sekaligus selebgram asal kota santri Jombang, yang dikenal dengan lagu-lagu religinya, Dewi Hajar, akan kembali hadir memeriahkan acara diskusi literasi digital yang ‘chip in’ pada acara istighosah dan doa bersama di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo, Rabu (09/10/2024) pagi, pukul 08.00 WIB. Dewi Hajar dijadwalkan tampil menghibur siswa dan santri madrasah peserta diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI di tengah hajatan istighosah dan doa bersama.
Mengusung tema ‘Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif dan Inovatif’, diskusi luring (offline) untuk segmen pendidikan yang akan diikuti siswa dan santri serta pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton itu, rencananya menghadirkan tiga nara sumber. Mereka adalah Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung, Mei Santi, Direktur Mitra Ilmu, Khotibul Umam dan Ketua PB PMII, Shofiyulloh Cokro.
”Diskusi ini dapat diikuti secara gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbanyuwangi0910. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 2 juta untuk 20 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama diskusi,” tulis Kemenkominfo dalam rilis, Selasa (08/10/2024) tadi.
Terkait tema webinar, Kemenkominfo menjelaskan, menjadi pengguna media sosial yang bijak, kreatif dan inovatif artinya mampu bijak dalam berkomunikasi dengan cara menjaga etika dan sopan santun, serta respek kepada orang lain. ”Hindari kata-kata kasar,apalagi yang mengandung unsur SARA,” tegas Kemenkominfo dalam rilis.
Selain itu, sambung Kemenkominfo, pengguna hendaknya juga mampu selektif dalam menyebarkan informasi, tidak menyebarkan rahasia pribadi ke ranah publik dan memastikan data pribadi aman. ”Bijak dalam mengatur waktu online: tetapkan waktu tertentu untuk menggunakan media sosial dan patuhi batasan tersebut. Hindari menggulir media sosial sebelum tidur atau segera setelah bangun tidur,” imbuh Kemenkominfo.
Baca juga :
Kemenkominfo menambahkan, media sosial hendaknya dimanfaatkan untuk membuat karya inovatif. ”Media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan karya konten yang bermanfaat dan menginspirasi orang lain,” paparnya.
Untuk diketahui, diskusi luring seperti digelar di Kabupaten Probolinggo ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, program peningkatan #literasidigitalkominfo tercatat telah diikuti sebanyak 24,6 juta orang. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Kecakapan digital menjadi penting, karena menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (hms/sit)