Trenggalek
Polisi Tetapkan 3 Pelaku Baru atas Kematian Tukinem
Memontum Trenggalek — Pasca kematian Tukinem (51) warga Dusun Jeruk Gulung Desa Surenlor Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek, Penyidik Satreskrim Polres Trenggalek kembali menetapkan 3 pelaku pembunuhan maut ini.
Berdasarkan informasi yang diterima dari pihak kepolisian, 3 pelaku ini masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan korban. Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo mengatakan ketiga pelaku ini akan dikenakan pasal 531 KUHPidana, karena dinilai tidak memberi pertolongan kepada Tukinem, di saat sedang dianiaya.
“Setelah dilakukan penyidikan lebih lanjut, kami kembali menetapkan 3 pelaku baru. Akak tetapi pelaku ini tidak ditahan, karena melanggar pasal 531 KUHPidana yang ancaman hukumannya hanya tiga bulan, ” terangnya Senin (12/3/2018).
(baca juga : Ahli Forensik Usut asal Air Dalam Mayat Ibu Rumah Tangga )
Lebih lanjut, sampai saat ini pihak kepolisian sudah menetapkan 13 pelaku pembunuhan Tukinem dimana 10 dilakukan penahanan sedangkan 3 lainnya tidak ditahan. Ketiga pelaku baru tersebut adalah Tukijo (68) kakak korban, Rimin (63) dan Jilah (63) besan korban asal Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek.
“Sebelumnya penyidik telah menetapkan 3 tersangka dengan pasal yang sama. Salah satunya suami korban yakni Riyanto, ” imbuhnya. Didit menambahkan hingga saat ini pelaku Rini Astuti (anak korban) yang merupakan pelaku utama masih menjalani observasi kejiwaan di RSUD Dr Soedomo.
(baca juga : Ibu Rumah Tangga Digelonggong Air, Tewas di Tangan Keluarga Sendiri )
Nantinya seluruh pelaku yang ditahan akan menjalani observasi yang sama seperti Rini Astuti. Seperti yang diberitakan sebelumnya pada Jumat (2/3/2018) keluarga besar Tukinem sempat melakukan ritual menyembelih lima ayam, dengan nasi kuning.
(baca juga : Usir Setan, Ibu Digelonggong Anak dan Kerabat Sampai Tewas )
Ritual dilakukan hingga Minggu dini hari. Di tengah ritual Tukinem mengeluh sakit perut dan sesak. Tanpa berfikir panjang, Rini Astuti mengusulkan agar Tukinem melakukan Ritual penyembuhan dengan memasukan ikan teri ke mulut Tukinem, kemudian menggelonggong korban dengan air mengalir.
Ritual tersebut dilakukan guna mengusir roh jahat yang membuat Tukinem sakit.Namun setelah 30 menit, Tukinem mati lemas. Dari hasil otopsi menunjukkan rongga dada, saluran nafas dan paru-parunya dibanjiri air hingga gagal nafas. (mil/nay)