Kabupaten Malang

Korban Tak Pulang 2 Bulan Ke Sidorenggo, Pisah Ranjang 5 Tahun dengan Istri

Diterbitkan

-

PRIHATIN : meninggalnya korban diduga berlatar asmara. (Foto Humas Polres Malang)
Memontum Malang —Korban bunuh diri, Suliono (30) kini bukan tercatat sebagai warga Jagalan, Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, melainkan sudah ber-KTP warga Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.  Ada indikasi, aksinya dipicu perpisahan dengan sang istri.
Suliono, memang berasal dari Sidorenggo Ampelgading. Namun sejak menikahi wanita asal Lumajang, ia berpindah ke Lumajang. Ia memiliki satu anak. Prihatin dialami korban karena meski telah berumahtangga, ia tidak kumpul lagi dengan sang istri.
Lima tahun lamanya ia berpisah dengan istrinya. Dua bulanan lebih, ia juga tak pulang ke Sidorenggo ataupun ke Lumajang. Ia memiliki satu anak yang masih kecil. Sehari-harinya, korban tidak pernah bermasalah baik di lingkungan keluarga maupun di desa.
Hal tersebut disampaikan Heri, Kepala Desa Sidorenggo Ampelgading. “Kami kordinasi dengan pihak Sidomulyo. Mencari kesepakatan lebih dulu. Apakah akan dimakamkan ke Sidorenggo atau di Lumajang. Sekarang saya komunikasi dengan keluarganya (Suliono–red),” urai Heri kepada Memontum.com.
Ngobrol bersama keluarga Suliono, Heri mengetahui jika Suliono sudah tidak pulang selama 2 bulanan. “Lima tahun pisah dengan istri. Anaknya satu. Dua bulan tidak pulang ke sini, (Sidorenggo–red),” tutur Heri yang akrab dengan Wartawan Memo-X dan Memontum.com.
Sekitar pukul 18.00, jenazah korban masih berada di RSU Dr Saiful Anwar Malang, ruang Instalasi Forensik. Sekitar pukul 13.00, korban Suliono ditemukan tidak bernyawa di tempat kerjanya, gudang penggilingan plastik. Ia tidak meninggalkan wasiat atau petunjuk apa sebab ia memilih mengakhiri hidupnya. (sos)
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas