Kabupaten Malang

Pria Ampelgading Kendat di Turen, Pemicu Misterius, Diduga Berlatar Asmara

Diterbitkan

-

RIKSA : Kompol Agus Guntoro di lokasi turut periksa kondisi jenazah. (Foto Humas Polres Malang)

Memontum Malang–Geger seputaran Jalan Kauman Gang 1 RT03/RW01 Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang Kamis (2/11/2017) siang. Seorang pria ditemukan tergantung tidak bernyawa dalam gudang pengolahan plastik.

Korban diketahui bernama Suliono (30) asal Jagalan, Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Sekitar pukul 13.00, ia ditemukan teman kerjanya dekat mesin giling plastik.

OLAH TKP : Anggota Reskrim Polsek Turen dan Identifikasi Reskrim Polres Malang di lokasi bersama saksi serta perangkat desa. (Foto Humas Polres Malang)

Terima informasi adanya kejadian, anggota Polsek Turen segera mendatangi lokasi kejadian dan memintai keterangan saksi-saksi. Datang pula, perangkat serta anggota Identifikasi Satuan Reskrim Polres Malang.

Tiga saksi dimintai keterangan sebagai saksi yakni Doni (19) warga Jagalan, Desa Kedok Turen, M Efendi (25) warga Kedok Selatan RT01/RW01, Turen dan Sunyoto (58) warga Gunung Ceneng, Kelurahan/Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Advertisement

Barang bukti diamankan berupa Hp merk Samsung dan kabel listrik putih sepanjang 1,5 meter. Saat diteliti petugas, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Ciri kematian korban cenderung mengarah pada proses gantung diri atau bunuh diri.

Namun demikian, pemicu aksi korban belum diketahui jelas. “Kami masih selidiki keterangan saksi. Belum jelas apa masalah yang dialami korban sebelumnya,” papar Kapolsek Turen, Kompol Agus Guntoro kepada Memontum.com.

Agus Guntoro lalu menceritakan keterangan saksi. Pagi, pukul 07.00 korban bersama temannya mulai bekerja. Korban bagian ngepres kertas-kertad.  Sunyoto dan Efendi memilah antara plastik dan kertas.

Pukul 10.00, korban sempat memainkan ponsel sembari istirahat. Korban lalu melanjutkan kerjanya. Selang beberapa menit kemudian, ia pamit ke kamar kecil.

Advertisement

Pukul 11.30, Sunyoto pamit pulang untuk mencari rumput. Dia sempat menanyakan keberadaan korban kepada Efendi. Efendi sendiri tidak mengetahuinya.

Pukul 12.00, datang saksi Doni membawa bungkusan nadi. Dia menanyakan korban kepada Efendi.  Lagi, Efendi menyebut tidak tahu keberadaan Suliono.

Doni pun sempat mencari ke kamar mandi namun tidak menemukan keberadaan korban. Ia sempat tertidur selama beberapa menit hingga kemudian terbangun.

Sekitar pukul 13.00, Doni masuk ke dalam tempat mesin. Heran ia melihat lampu masih menyala.  Terkejutlah saat ia melihat korban sudah tergantung dekat mesin.

Advertisement

“Korban dibawa ke KM Celaket (Instalasi Forensik RSU Dr Saiful Anwar). Kami belum tahu sebab pasti pemicu kejadian. Dugaan awal, motif berlatar asmara, ” urai Kompol Agus Guntoro, Kamis sore.

Menurut Kapolsek yang dijuluki awak pers sebagai kapolsek Air Asia ini lalu menyebutkan bahwa pihaknya masih mendalami motif aksi bunuh diri korban. Hingga kini, petugas berusaha membuka ponsel yang dalam terkunci paswordnya. (sos)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas