Sidoarjo
Kurangi Benturan Truk dan Girder, Jalur di Bawah Tol Jati Dikeruk 30 Sentimeter
Memontum Sidoarjo— Akses jalan utama Krian – Sidoarjo melalui JL Raya Desa Jati, Kecamatan Sidoarjo bakal mengalami gangguan mulai pekan depan. Ini menyusul, adanya pengerukan sedalam 30 sentimeter jalan utama dibawa Tol Jati selama sekitar 2 bulan. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi kerusakan girder Tol akibat terkena benturan truk dan kendaraan besar dengan ketinggian 4,1 meter lebih.
Oleh karenanya selama pengerukan itu dikerjakan, rencananya truk atau kendaraan besar tidak diperbolehkan menuju Sidoarjo melalui JL Raya Jati. Kendaraan-kendaraan besar itu, bakal dialihkan melalui Sukodono atau Kletek dengan mengambil lajur pertigaan Cemengkalang menunu utara.
Proyek pengerukan dan pengalihan arus itu dirancang Dinas Perhubungan Pemkab Sidoarjo, PT Jasa Marga Cabang Surabaya – Gempol beserta Satuan Lantas, Polresta Sidoarjo.
“Kedatangan kami ke lokasi ini untuk merencanakan dan mengatasi terjadinya benturan kendaraan besar dengan girder tol. Caranya dengan mengeruk jalan raya dibawa tol agar jarak antara jalan raya dengan girder Tol agar semakin tinggi,” terang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Sidoarjo, M Bahrul Amig kepada Memo X, Jumat (13/4/2018).
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) ini menguraikan rencana pengerukan dan pelebaran jalan yang sedang berlangsung ini bagian dari penataan jalan. Proyek ini untuk menambah jarak antara jalan dengan tol agar tidak terlalu mepet saat kendaraan besar melintas.
“Kalau terlalu mepet antara jalan dan Girder Tol akan terjadi benturan bodi kendaraan girder tol. Proyek ini rencananya akan dimulai minggu depan,” imbuhnya.
Menurut Amig, ketinggian jalan akibat proses peningkatan dan perbaikan jalan membuat jarak antara jalan raya dan Girder Tol semakin pendek (mepet). Proyek ini untuk mengatisipasi persoalab itu.
“Dalam pelaksanaan pekerjaan kami bekerjasama dengan PT Jasa marga karena girder tol milik jasa marga. Kami juga butuh bantuan Satuan Lantas Polresta Sidoarjo untuk pengalihan arus. Dalam pelaksanaan proyek melalui Jasa Marga. Selama proyek berlangsung akan ada pengalihan arus yang akan diatur petugas Satuan Lantas Polresta Sidoarjo,” tegasnya.
Sementara itu, Konsultan Perencana PT Indec Internusa, Djamal Abubakar, sasaran utama dalam rencana proyek ini menurunkan jalan raya agar kendaraan besar (tinggi) tidak menabrak girder tol. Saat ini girder tol rusak berat karena benturan dengan truk besar.
“Untuk menurunkan harus diberi jalan sementara untuk pengalihan arus selama proyek berlangsung. Dalam pelaksanaannya, sepanjang 375 meter jalan yang melintas di bawah tol akan dikeruk sedalam 30 sentimeter dan diperkirakan membutuhkan waktu selama dua bulan untuk menyelesaikan proyek ini,” urainya.
Sementara petugas Satuan Lantas, Polresta Sidoarjo memastikan seluruh kendaraan berat (besar), terutama yang ketinggihannya melebihi 4,1 meter bakal dialihkan dari Krian menuju Sukodono dan Kletek saat hendak ke Sidoarjo, selama proses pengerjaan proyek pengerukan JL Raya Jati dibawa Tol Sidoarjo. Namun yang dari Sidoarjo menuju Krian
dipastikan bakal melalui jalan pelebaran yang baru diselesaikan pengerjaannya.
“Karena proyek perbaikan jalan berlangsung cukup lama, arus kendaraan dari arah Krian ke Sidoarjo terutama truk besar dengan ketinggian melibihi 4,1 meter akan dialihkan ke arah Sukodono maupun ke arah Kletek atau ke arah Keloposepuluh menuju Gedangan dari pertigaan Cemengkalang,” jelas Waka Satuan Lantas, Polresta Sidoarjo, AKP I Gusti Made Merta.
Kendati demikian, lanjut Made untuk kendaraan dari arah Exit Tol Sidoarjo maupun dari Kota Sidoarjo tetap normatif tidak ada perubahan. Hanya saja dilewatkan jalan baru sepanjang 150 meter yang baru selesai dikerjakan proyeknya.
“Dalam pengalihan arus untuk kendaraan besar nantinya diharap maklum. Karena ada perbaikan jalan agar kendaraan tidak sundul (menabrak) Girder Tol lagi,” tandasnya. (wan/yan)