Mojokerto
Kelompok Tani Ngoro Dan Trawas Terima Bantuan Benih Bersubsidi
Memontum Mojokerto- Pemerintah melalui Kementan RI telah menetapkan target swasembada pangan secara nasional. Untuk merealisasikan target tersebut diperlukan ketersediaan benih yang memadai dan sesuai dengan kondisi iklim.
Benih-benih unggulan subsidi tersebut didistribusikan ke setiap daerah menjelang musim tanam ke seluruh kelompok tani yang tersebar di daerah dengan menggandeng Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
Salah satunya Kelompok Tani Oro – Oro Jipang Desa Purwojati Kecamatan Ngoro Kabupaten Ngoro, Jawa Timur, yang menerima distribusi benih padi subsidi varietas Situ Bagendit sejumlah 1.250 kilogram untuk lahan seluas 50 hektar, Jum’at (13/07/2018).
Pendistribusian benih padi subsidi varietas Situ Bagendit tersebut mendapat pendampingan dari Babinsa setempat Sertu Abdul Manan, bersama Koordinator BPP Ngoro Pa’i Haryanto, SP dan PPL Desa Purwojati Handy Istianto, SP dan anggota PPL Kecamatan Ngoro Sukarno.
Secara bersamaan, Kelompok Tani Sumber Urip I Desa Sugeng Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, juga menerima distribusi benih padi subsidi varietas Situ Bagendit sejumlah 2.500 kilogram yang dikemas dalam kemasan 5 kilogram sebanyak 500 sak.
Penyerahan benih padi ini diterima langsung Ketua Kelompok Tani Sumber Urip I, M. Dawam, dengan pendampingan Babinsa setempat Serda Muslik dan Anggota PPL Kecamatan Trawas.
Untuk diketahui, benih padi varietas Situ Bagendit ini, dapat dipanen dalam waktu 110 – 120 hari, cocok ditanam di lahan kering maupun sawah dan tahan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) dan penyakit blas yang disebabkan oleh jamur pyricularia grisea.
Di tempat terpisah, Pasiter Kodim 0815 Mojokerto Kapten Arh Supriyono menuturkan, “kegiatan pendampingan yang dilakukan para Babinsa merupakan upaya khusus ketahanan pangan dalam rangka mendukung dan mensukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah,” ucapnya.
Masih katanya, diharapkan dengan adanya benih padi unggulan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian sehingga akan menambah pendapatan para petani. Untuk itu para petani harus sering berkomunikasi dengan PPL bagaimana cara pengolahan lahan yang baik, pola tanam yang tepat, pemupukan dan pengairan yang berimbang sehingga hasil panen lebih optimal,” imbuhnya.(den/gan/ono)