Jember
Kelompok Topi Bangsa Jember Turun ke Jalan, Tuntut Pembekuan Yayasan Imam Syafii
Memontum Jember—Ratusan massa yang tergabung dalam kelompok Topi Bangsa (Tolak Penjajahan Ideologi Bangsa) melakukan aksi damai di depan kantor pemkab jalan PB Sudirman no. 1 Jember, Jumat ( 3/8/2018). Kelompok yang mayoritas warga Nahdiyin tersebut menuntut kepada pihak pemkab Jember untuk membekukan segala aktifitas Yayasan Imam Syafii, Mahad As-Salaf dan Yayasan lain yang sealiran.
Karena diduga menjajah Ideologi Bangsa Indonesia dengan menyebarkan paham aliran yang tidak sesuai dengan tradisi warga Nahdiyin, bahkan secara terang-terangan di lingkungan kaum Nahdiyin. Selain ke pemkab Jember, aksi juga dilakukan ke kantor DPRD Jember.
Dalam pers release yang dikeluarkan Topi Bangsa menyebutkan pihak Yayasan Imam Syafii dan kelompoknya berusaha untuk menyebarkan paham mereka secara tertulis dalam buletin edisi 5 tahun 3 halaman 3 dengan judul :apakah kita merayakan Maulid nabi? Serta buletin edisi 33 tahun 3 halaman 2 poin 4 dengan judul: Awas pembatal amal yang disebarkan di masjid kaum Nahdiyin yang berdekatan dengan lokasi yayasan mereka di daerah Gladak Pakem, Keranjingan Sumbersari Jember.
Hal inilah yang menjadi dasar kelompok Topi Bangsa untuk melakukan aksi turun ke jalan. Mereka menuntut pihak pemkab Jember untuk membekukan semua aktifitas mereka. Sebab hal ini bertentangan dengan kaidah aliran agama yang dianut mayoritas kaum Nahdliyin yang menghormati peringatan Maulid Nabi serta budaya mendatangi kyai yang dipahami kelompok yayasan Imam Syafii dan kelompoknya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.
Penanggung jawab aksi demo Gus Baiqun dalam orasi aksinya menyayangkan adanya aktifitas yang dianggapnya memperkeruh suasana beragama di Jember.
“Pelarangan untuk bersholawat nabi yang dilakukan pihak-pihak tersebut merupakan tindakan intolelir. Sebab bisa mengganggu kedaulatan NKRI,” ungkapnya.
Selain itu bisa merusak tradisi beragama di Jember yang notabene mayoritas pengikut ahlul sunnah waljamaah.
Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo SH.SIK.MH.kepada beberapa media menyatakan, “Guna memberikan rasa aman pada masyarakat dengan adanya aksi dimuka umum, kami menerjunkan pasukan dari Polres Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan Lumajang untuk mengimbangi aksi damai yang berjumlah kisaran 700 hingga 1000 massa.”
“Tugas pokok kepolisian saat ini memberikan rasa aman pada masyarakat. Alhamdulillah masyarakat jember saat ini masih aman, tertib dan kondusif.”pungkasnya.(cw3/yan)