Surabaya
Bangunan Kota Lama Jadi Warna-Warni
Memontum Surabaya – Sejumlah bangunan lawas di kawasan Kota Lama, tepatnya di Jalan Panggung menjadi bagian cagar budaya (heritage). Namun kini pemandangan bangunan-bangunan bersejarah berubah menjadi warna-warni, bahkan nuansa sejarahnya pun telah luntur. Mendapati hal inj, Pemerintah Kota Surabaya yang ingin menghidupkan destinasi mulai area Jalan Panggung, Kembang Jepun, Jalan Karet, Jalan Coklat malah banyak mendapatkan kritik. Pasalnya bangunan kota tua tersebut berubah total pada warna aslinya, sehingga value haritagenya pun hilang.
Melihat dan menerima aspirasi dari warga Kota Surabaya, Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri meminta Pemkot Surabaya untuk segera merevitalisasi bangunan kuno tersebut.
Ia juga menyampaikan, revitalisasi bangunan cagar budaya itu tidak identik dengan hanya pengecatan, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek yang lain. Terutama pada dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan.
“Kalau hanya melakukan pengecatan, apalagi dengan warna-warni mencolok. Itu bukan revitalisasi, bahkan sangat tidak cocok. Karena, bangunan kuno itu tidak ada yang warna-warni, kembalikan saja ke warna yang aslinya agar sejarahnya tidak luntur,” kata Syaifudin, Selasa (15/1/2019).
Selain itu, Ketua Komisi C DPRD Surabaya juga meminta kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya agar segera melakukan koordinasi dengan pemilik bangunan kuno yang salah satunya ada di Jalan Gubernur Suryo yang juga sedang dilakukan revitalisasi pengembangan pembangunan. Sebab, jika hal ini dibiarkan akan berimbas kepada halaman muka Balai Pemuda.
“Panggil pemiliknya, ajak koordinasi. Sehingga kita mengerti apa permasalahan yang sebenarnya kenapa bangunan itu dibiarkan seperti itu. Bisa kita bayangkan kalau proyek Balai Pemuda itu selesai. Tentu pemandangan tampak mukanya akan terganggu dengan bangunan kumuh di depannya itu. Inilah yang harus menjadi pertimbangan Pemkot Surabaya,” ujarnya.
Sedangkan Syaiful Aidy, anggota Komisi C DPRD Surabaya mengatakan, jika mengenai Jalan Karet belum dibahas dalam rapat. Akan tetapi, Aidy menyarankan Pemkot agar lebih terbuka dan mendengarkan saran dari masyarakat.