Bondowoso
PAD Pariwisata Bondowoso Bocor Kemana?
Memontum Bondowoso – Fraksi Gerindra-Nasdem (Ganas) di DPRD Kabupaten Bondowoso mempertanyakan hasil investasi pemerintah daerah, sekitar Rp 10 milliar selama empat tahun terakhir ke sektor Pariwisata. Pasalnya, setiap tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata masih sangat minim. Bahkan pada 2018 berkisar sekitar Rp 93 juta dari semua objek wisata yang dikelola.
“Investasi yang rata-rata Rp 2,5 milliar atau Rp 2 milliar lebih yang diberikan oleh pemerintah ke sektor pariwisata itu tidak sebanding dengan pendapatan yang didapatkan,” demikian disampaikan oleh Abdul Majid, Juru Bicara Fraksi Ganas usai menyampaikan Pandangan Umum Fraksinya di Rapat Paripurna, Selasa (22/1/2019).
Ia mencontohkan di objek wisata Kawah Wurung (Kawu) setiap hari Minggu, biasanya pengunjung sangat banyak dan diperkirakan bisa mendapat lebih dari Rp 4 juta dari retribusi. Jika, diestimasi selama satu tahun maka bisa dibayangkan nilainya, (Rp 4juta x 4 Minggu x 12 bulan).
“Coba kemarin pas tahun baru, berapa ribu wisatawan yang ke Kawah Wurung itu. Kalau dikali Rp 4.000 berapa? Kan gitu. Itu aja sudah gambarannya,” terangnya.
Karena itulah, di Kawu tersebut pihaknya menemukan fakta yang menunjukkan bahwa belum terelaborasi dengan baik oleh dinas terkait, tentang pendapatan dari sektor retribusi. Bahkan, pihaknya menduga ada oknum yang mengambil keuntungan secara pribadi, mengingat pengelolaan Kawu dilakukan oleh Perhutani, Dinas Pariwisata, PTP, dan Garuda (Koperasi). Padahal jika merujuk pada PKS (Perjanjian Kerjasama) seharusnya sudah rigid porsentase kepada Pemda, maupun BUMN yang ada dalam pengelolaan Kawu.