Kabupaten Malang
Fortuna Indonesia Observasi di Hutan Sumberagung Sumawe
Memontum Malang – Fortuna Indonesia bersama sejumlah pengamat burung dari berbagai daerah melakukan observasi di Hutan Sumberagung Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.
Observasi bertajuk Wild Animals Watching (WAW) ini mencatat, sedikitnya ada 23 jenis burung dan 2 jenis mamalia.
Jenis burung yang ditemukan antara lain Cucak Kutilang (Pycnonotus jocosus), Walet Linci (Collocalia linchi), Pelanduk semak (Malacocincla sepiaria), Pelanduk Topi Hitam (Pellorneum capistratum), Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris), Punai Penganten (Treron griseicauda), dan Gemak Loreng (Turnix suscitator).
Kemudian ada juga, Merbah Belukar (Pycnonotus plumosus) dan Cipoh Kacat (Aegithina tiphia). Dua jenis burung itu sering dijumpai di hutan Sumberagung.
Lalu ada jenis elang, seperti Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), dan Elang Jawa (Spizaetus bartelsi). Para pengamat juga menjumpai keluarga rangkong Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris).
Ditambah lagi 2 jenis takur, Takur Tenggeret (Megalaima australis) serta Takur Tulung Tumpuk (Megalaima javensis).
Jenis burung lain yang ditemukan yaitu Merbah Corok-corok (Pycnonotus simplex), Tepekong Jambul (Hemiprocne longipennis), Jingjing Batu (Hemipus hirundinaceus), Serindit Jawa (Loriculus pusillus), Uncal Loreng (Macropygia ruficeps), Delimukan Zamrud (Chalcophaps indica), Pelatuk Jawa (Chrysocolaptes lucidus), dan Kadalan Birah (Phaenicophaeus curvirostris).
Sementara 2 mamalia yang dijumpai adalah Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) serta Lutung Jawa (Trachypithecus auratus).
“Hutan Sumberagung ini masih sangat bagus, sering saya jumpai keluarga rangkong dan Lutung Jawa yang keberadaannya sudah semakin jarang ditemui. Dengan adanya rangkong dan Lutung Jawa, hutan Sumberagung ini memang layak untuk dilestarikan,” ujar Koordinator Program Konservasi Hutan Dataran Rendah (KHDR) Profauna Indonesia, Erik Yanuar.
Hutan Sumberagung yang termasuk dalam kawasan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Glagah Arum, memiliki vegetasi hutan yang heterogen. Hutan ini berada pada ketinggian mulai dari 400 meter diatas permukaan laut (mdpl) hingga 470 mdpl. (sur/sos)