Lumajang

Perusakan Sanggah Padmasari di Senduro Lumajang Terjadi Lagi

Diterbitkan

-

Memontum Lumajang – Lagi, Lumajang digemparkan dengan kabar perusakan simbol agama Hindu di Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Selasa (5/3/2019). Kali ini sanggah yang dirusak bukanlah patung yang berada di Pura Mandara Giri Agung Senduro. Akan tetapi merupakan sanggah Padmasari yang berada di pinggir jalan.

Anggota Polsek Senduro Lumajang yang mengetahui kejadian tersebut dibantu anggota dari Polres Lumajang turun langsung ke tempat kejadian Setelah dikroscek secara langsung, memang benar telah terjadi pengrusakan sanggah padmasari di tiga tempat yang berbeda, yakni di dekat Jembatan Jurang gedok Jalan Desa Argosari Kecamatan Senduro, lalu di tikungan Jalan Desa Argosari Kecamatan Senduro, serta di Simpang tiga Bakalan Jalan Desa Argosari Kecamatan Senduro.

AKBP Muhammad Arsal Sahban, Rabu (6/3/2019). menegaskan, kejadian itu tak ada kaitanya dengan unsur SARA.

“Secara tegas saya katakan tak ada keterkaitanya dengan unsur SARA. Saya sangat mengimbau kepada umat hindu untuk menahan diri dan tidak terprovokasi atas kejadian ini, karena memang hanya dilakukan oleh orang iseng saja. Selain itu meskipun agama Hindu adalah agama minoritas di Kecamatan Senduro. Nyatanya tak pernah ada penolakan kegiatan peribadatan selama ini,” kata Kapolres pada media.

Advertisement

Pihaknya berjanji, untuk berusaha mengungkap pelaku pengrusakan tersebut. “Saya tidak ingin masalah ini di plintir oleh orang-orang tak bertanggung jawab,” terang Arsal.

Sementara itu, Parisada Hindu Dharma Indonesia atau yang lebih dikenal PHDI Lumajang juga menyatakan, bahwa umat Hindu di Lumajang akan bersabar dan menahan diri serta melimpahkan segala urusan ke pihak yang lebih berwenang.

“Ini bukanlah sebuah penolakan terhadap kegiatan peribadatan umat Hindu. Saya yakin ini adalah orang iseng semata, kami tak pernah berkonflik dengan masyarakat Argosari selama ini. Kami juga sudah berkomunikasi langsung dengan Kepala Desa Argosari dan Kapolsek Senduro,” ungkap Edy Sumianto, ketua PHDI.

Tahun lalu Lumajang juga dihebohkan dengan peristiwa perusakan sejumlah simbol umat Hindu di Pura Mandara Giri Agung Semeru tepatnya Minggu (18/2/2018). Ada beberapa simbol yang mengalami kerusakan. Patung tersebut diduga dirusak menggunakan sebuah kapak. Namun hingga kini belum diketahui secara pasti siapa pelaku dan apa motif yang melatar belakangi perusakan tempat ibadah itu. (adi/yan/oso)

Advertisement

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas