Sidoarjo
Mensos RI Sebut 323 Kabupaten/Kota Rawan Bencana Alam
Memotum Sidoarjo— Menteri Sosial (Mensos) RI, Khofifah Indar Parawansa menyatakan ada 323 wilayah Kabupaten/Kota di Indonesia yang rawan bencana alam. Hal itu dipicu adanya cuaca ekstrim hingga memicu bencana alam di sejumlah titik baik bencana banjir, puting beliung maupun tanah longsor.
“Jumlah berdasarkan data BNPB Kabupaten/Kota rawan bencana alam itu cukup tinggi. Karena lebih dari ssparoh jumlah Kabupaten/Kota di Indonesia. Termasuk bencana angin Saikhu dan Cempaka di Jateng,” terang Khofifah Indar Parawansa kepada Memo X, Selasa (28/11/2017) saat memberikan bantuan bencana puting beliung di Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru.
Oleh karena itu, lanjut Khofifah Kementerian Sosial (Kemensos) sudah berkoordinasi dengan semua pihak termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BMKG untuk antisipasi dan mitigasi bencana serta menginformasikannya. Selain itu Kemensos juga sudah menggelar Apel Tagana di Tomohon. Tujuannya agar semua potensi bencana alam bisa dipetakan di Kemensos.
“Sudah asa 33.000 Tagana dengan 5.300 Tagana Psiko Sosial dan 56.000 Sahabat Tagana siaga bencana alam. Sahabat Tagana terdiri dari sejumlah elemen masyarakat mulai Orari, Jurnalis, Artis, Pramuka dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) kepemudaan lainnya,” imbuhnya.
Disamping itu juga disiapkan Mako Tagana sebagai titik sentral koordinasi antara Kemensos, BNPB, dan BMKG. Tugasnya mengecek titik rawan bencana secara nasional. Bahkan juga mengkomunikasikan informasinya secara online 24 jam.
“Maka dari itu semua harus kewaspadaan ditingkatkan. Dalam bencana Kemensos ada 8 klaster masuk pada penanganan psiko sosial dan pengungsian. Yakni menyiapkan
dapur umum dengan kebutuhan pokok beras. Saat ini ada 278.000 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang tidak masuk DIPA tapi tetap dimonitor dan dilaporkan ke Kemenkeu,” tegasnya.
Sementara itu, saat Early Warning sudah disiapkan semua pihak. Namun dalam bencana alam Tahun 2017 ada 260.000 pengungsi termasuk bencana alam puting beliung di Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru dan sekitarnya termasuk Gunung Agung dan Gunung Sinabung.
“Nah meski BMKG sudah mengumumkan setiap 6 jam sekali. Tapi semua harus meningkatkan kewaspadaan. Kalau banjir diantisipasi pendangkalan dan penyempitan, kalau longsor diantisipasi retakannya serta angin puting beliung harus diantisipasi dengan bangunan yang memadai,” pungkasnya. (wan/yan)