Probolinggo
Ansor Probolinggo Peringati Hari Santri, Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan
Muchlis juga menambahkan bahwa dalam sejarahahanya, NU tidak pernah menjadi pemberontak terhadap NKRI.
“Kami bukan pemberontak, justru NU menjadi yang terdepan dalam menjaga keutuhan dan keberagaman bangsa Indonesia,” tambah Muchlis.
Selain Muchlis, Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Nahdlatul Ulama Alfa Isnaini juga mengatakan, kalau saat ini Banser mengalami banyak fitnah yang bertebaran.
“Memang akhir akhir ini Banser banyak fitnah dimana mana. Saya saja BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dangat banyak,” ungkap Alfa.
Alfa juga menegaskan, kalau Banser jangan kendor dan terus bersemangat untuk terus membela NKRI. Apalagi, menanggapi fitnah yang tidak jelas.
“Bagi Ansor jangan ragu dengan kekuatan kita. Jangan ragu untuk terus berbuat baik seperti yang terus kita lakukan selama ini meski banyak propaganda,” tegasnya.
Dalam kesempatan acara Ansor tersebut, memontum.com mewawancarai anggota Komisi VIII DPR RI H Hasan Aminuddin, terkait Pilgub, Hasan mengatakan kalau saat ini kader NU menjadi rebutan sejumlah Partai Politik utamanya dalam Pilgub 2018 ini.
“Kader terbaik NU saat ini menjadi rebutan partai, bukan kader NU yang mintak di rekom (dalam Pilgub Jatim), tapi partai yang memberikan rekomnya.”ungkap Hasan.
Anggota DPRRI itu juga menjelaskan bahwa kader NU yang menjadi rebutan partai ialah Khofifah Indar Parawansa yang merupakan Ketua Umum PP Muslimat, Saifullah Yusuf yang merupakan pengurus PBNU.
“Seperti yang sudah di ketahui bersama, Keduanya bukan pimpinan partai politik, tapi merupakan kader NU, untuk itu NU saat ini menuju 100 tahun yang menjadi pertimbangan besar dari kalangan Partai-partai,” jelasnya. (pix/yan)