Kota Malang
Antisipasi Bencana, BPBD Kota Malang Imbau Warga Ikuti Perkembangan Cuaca melalui BMKG
Memontum Kota Malang – Beberapa hari terakhir ini, angin kencang dan gumpalan awan hitam menyelimuti Kota Malang. Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan update cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno, menyampaikan jika cuaca tidak menentu sedang terjadi di Kota Malang hingga Februari, mendatang. Karena itu, dirinya menekankan agar masyarakat terus memantau prediksi cuaca BMKG.
“Antisipasinya kewaspadaan, selalu kami sampaikan bahwa sampai bulan Februari nanti, alam tidak bisa di prediksi karena cuaca tak menentu,” ujar Prayitno, di Balai Kota Malang, Sabtu (31/12/2022) sore.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Ditanya terkait dengan alat pendeteksi angin, dirinya menyampaikan jika sampai saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih belum memiliki. Karena menurutnya, alat pendeteksi angin sudah ada di BMKG Pasuruan dan Juanda. Sementara ini, BPBD hanya memiliki alat pendeteksi banjir yakni Early Warning System (EWS).
“Kalau alat pendeteksi angin belum punya, kami hanya menunggu informasi dari BMKG. Karena mereka ahli klimatologi, sementara waktu kita mengandalkan mereka. Kita hanya bergerak di mitigasinya dengan menyampaikan kewaspadaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kelurahan tangguh. Dengan memaksimalkan alat komunikasi seperti Grup Whattsapp (WA), Handy Talkie (HT), dan Aplikasi Zello untuk melaporkan kondisi terkini.
“Setiap kelurahan memiliki anggota yang mereka bisa laporan melalui Grup WA. Setiap hampir lima menit sekali mereka melaporkan perkembangan wilayah di setiap wilayah masing masing,” imbuhnya. (rsy/gie)