Kota Malang

Antisipasi Inflasi Komoditi Jagung, Dispangtan Kota Malang Siapkan Lahan 81 Hektar

Diterbitkan

-

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Menjadi salah satu bahan pokok yang diperkirakan dapat memicu inflasi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang, telah memiliki lahan tadah hujan seluas 81 hektar yang sudah ditanami jagung.

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, menyampaikan jika jagung tersebut nantinya akan siap dipanen pada Maret 2024 mendatang. Untuk saat ini, jagung masih berusia muda dan belum dilakukan binan (teknik untuk mengetahui produktivitasnya, red)

“Kita liat nanti, untuk mengetahui berapa tonasenya. Untuk jagungnya, itu jenis hibrida. Satu pohon hanya dua atau tiga tongkol, tapi besar-besar. Diperkirakan, panennya di sekitar Maret,” kata Slamet, Rabu (07/02/2024) tadi.

Baca juga:

Advertisement

Kemudian, ditambahkannya jika tanaman jagung tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan pokok dipasaran, juga untuk memenuhi kebutuhan pakan ayam yang ada di Kota Malang. Disamping itu, Kota Malang juga tengah melakukan kerja sama dengan berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut.

“Beberapa daerah itu, diantaranya ada Probolinggo, Kabupaten Malang, Blitar, dan beberapa daerah lainnya,” ucapnya.

Di sisi lain, paparnya, Dispangtan Kota Malang juga telah menyiapkan tanaman padi di lahan seluas 803 hektar. Dalam waktu dekat, di beberapa lokasi penanaman padi akan dilakukan panen.

“Karena masa tanamnya itukan beda-beda, menyesuaikan ketersediaan tenaga dan perawatan traktor di kelompok masing-masing. Untuk sejauh ini, pertahun panen padi 15 ribu ton gabah kering. Cuma tidak barengan, berbeda-beda,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas