Kabupaten Malang

Apa Harapan Baru Petani Apel Madiredo-Pujon ?

Diterbitkan

-

Memontum Malang—-Buah apel asli produk petani Desa Madiredo, Kecamatan Pujon dijamin tak kalah dengan produk apel dari daerah lain dan mancanegara. Masih banyak potensi yang masih bisa digali di daerah tersebut. Hal itu membuat salah satu pengusaha buah asal Kota Batu H. Zainul Arifin berupaya menggali potensi dengan menggandeng Puspa Agro Sidoarjo dan Pemprov Jatim untuk mengeksport apel ke India dan negara lainnya.

Menurut Kaji Jainul sapaan akrabnya dirinya berharap petani apel bisa merasakan kesejahteraan seperti era dahulu. Saat ini petani apel banyak yang merugi akibat harga yang tak menentu dan cenderung turun. Untuk itu dia mengupayakan solusi bersama yaitu menggandeng pemerintah dan pelaku pasar untuk mengeksport apel keluar negeri.

” Jadi potensi disini sangat besar, buah apel asal Madiredo tidak kalah dengan buah apel mancanegara. Rasa asem, manis serta ukuran yang bisa besar mencapai 4-5 biji setiap kilo membuka peluang lebar mengirim apel ke luar negeri, ” ungkap H Jainul, Minggu (3/3/2019) saat bertemu para petani di Aula Pemdes Madiredo.

Saat ini pihak pengusaha, Puspa Agro dan Dinas Pertanian Provinsi Jatim akan melakukan pembinaan dahulu meliputi pemakaian obat, perawatan, masa panen dan packing. Di sini lanjut H. Jainul para petani masih kurang dalam pemahaman, makanya sangat diperlukan pembinaan bekerjasama dengan pemprov agar memenuhi kualitas eksport.

Advertisement

“Total ada 250 petani yang hadir untuk di registrasi dan pendataan. Semoga segera ada buyer jelas dan bisa meningkatkan pendapatan petani apel disini,” ujar mantan tim pemenangan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini.

Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Jatim Aji menerangkan, saat ini petani mengisi blanko serifikat prima. Tujuannya selain pendataan dan menjamin keamanan produk sebagai dokumen pelengkap untuk eksport. Terpenting jika nanti pasar sudah siap, petani pun juga sudah siap ijin dan kualitas produknya.


” Serifikat prima nanti akan ada penomeran produk, dan harus diperpanjang setiap 3 tahun sekali. Untuk prosesnya pemerintah berjanji akan mempermudah petani agar bisa menjual produknya di pasar lokal dan internasional,” papar Aji.

Ketua Gapoktan Harapan I Desa Madiredo Hisrul Majedi mengaku pengarahan eksport apel menjadi yang pertama di gapoktannya dan Desa Madiredo. Era sekarang, petani memang wajib memiliki legalitas demi menjawab tantangan pasar global.

” Dengan pengarahan seperti ini langsung dari pengusaha, pemerintah dan Puspa Agro kami yakin bisa mengeksport apel asal Madiredo. Semoga cepat terealisasi agar petani semangat dan lebih makmur,” harap Majedi.

Advertisement

Kepala Desa Madiredo Mahfud mengungkapkan pemdes akan menyarankan para petani agar mengikuti saran dari dinas dan pengusaha agar bisa memperoleh sertifikasi pertaniannya guna kepentingan eksport apel ke mancanegara. Mahfud sangat mengapresiasi pihak pemerintah dan pengusaha turun langsung ke lapangan bertemu dengan petani.

” Saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, karena hal ini menjadi harapan baru petani apel, disaat harga apel yang murah akibat panen raya dari komoditi buah lain dan eskport buah yang membanjiri pasar. Banyak petani merugi, semoga ini menjadi semangat baru dan harapan baru para petani serta pemerintah hadir untuk memberikan jaminan kesejahteraan petani pada umumnya,” ungkap Mahfud.(bir/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas