Lumajang
Aroma Mistis dan Dugaan Tak Sesuai SOP, Tragedi Pacuan Kuda Wotgalih Lumajang
Memontum Lumajang –Ajang pacuan kuda di Lumajang Jawa Timur diwarnai insiden hingga menyebabkan korban jiwa Seorang anak laki – laki usia 7 tahun yang merupakan penonton diluar pagar tertabrak kuda yang sedang berlari dengan kecepatan tinggi. Diduga pagar tak sesuai SOP, Peristiwa tersebut terjadi pada perlombaan pacuan kuda di Pantai Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang, Sabtu (9/2/2019). Yang diselenggatakan oleh Siswanto atau yang lebih dikenal dengan sebutan Aba Sis.
Kecelakaan terjadi lantaran kuda dari salah satu peserta lomba menabrak pembatas yang terbuat dari bambu, Peristiwa semacam ini bukan yang pertamakali terjadi, dalam beberapa perlombaan menurut keterangan warga, selalu membawa Korban, bahkan Aroma mistispun begitu sangat kental dan itu bukan tanpa alasan dikarenakan setiap penyelenggaraan selalu dilaksanakan pada hari pasaran Wage. Aba Sis sendiri dari keterangan warga berprofesi sebagai seorang dukun atau paranormal, Hal inilah yang menjadi tanda tanya warga.
Sementara itu saat Wartawan Memontum.com, Selasa (12/2/2019) mendatangi rumah Aba Sis untuk melakukan konfirmasi, dari keterangan Satpam yang sedang berjaga di depan rumah Aba Sis diperoleh keterangan bahwa yang bersangkutan tidak ada di tempat.
Tragedi pacuan kuda itu terjadi pada Race kelima kuda balapan yang bernama Felix yang ditunggangi Dian asal Sumber Kepuh Kabupaten Kediri keluar lintasan mengarah ke tenda dan kuda berhenti di tiang tenda, dengan adanya kejadian tersebut penonton yang ada di tenda panik, Adapun korban yang di duga kecelakaan pada saat kuda keluar lintasan atas nama Magda Agil Benzema (7) Kelas 1 SD Negeri 01 Yosowilangun Lor, Putra dari Usman atau yang akrab dipanggil Cong Ibra warga RT 8 RW 2 Desa Wotgalih Kec.Yosowilangun. Korban saat itu langsung dibawa ke Puskesmas Yosowilangun, karena tidak sanggup sehingga korban dibawa Rsu Dr.Haryoto Lumajang, hingga pada Pukul 14.50 Wib Korban dinyatakan meninggal dunia di Rsu Dr.Haryoto Lumajang.
Kapolres Lumajang AKBP DR M Arsal Sahban yang memimpin langsung jalannya rekontruksi, Selasa (12/2/2019). Mengatakan pada awak media, menyesalkan kejadian tersebut. Karena pagar pembatas yang menurutnya tidak layak. Saat dicek kekuatan pagar dari bambu itu sangat kurang. Dengan kecepatan dan kekuatan kuda, tentunya tidak bisa pagar itu menahan.
Untuk itu hasil rekonstruksi ini, akan menjadi bahan untuk mendalami kasus ini. Pihaknya juga akan melibatkan saksi ahli untuk menilai kelayakan arena pacuan kuda itu. “Apakah ada pelanggaran dalam SOP, kita lihat hasilnya nanti,” ungkapnya.
Dalam kasus ini pihaknya melibatkan 15 saksi. Temasuk saksi ahli. Selain itu, hasil visum dari pihak rumah sakit juga akan menjadi data tambahan. “Karena ada luka luar, ada lebam di dada dan paha sebelah kiri,” Imbuhnya.(adi/yan)