Kabupaten Malang

Asyik Ngobrol Cita-cita, Bocah SD Terperosok Terantuk Batu Pondasi

Diterbitkan

-

Asyik Ngobrol Cita-cita, Bocah SD Terperosok Terantuk Batu Pondasi

Memontum Malang – Keluarga besar SDN 6 Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Rabu (29/11/2017) berduka. Seorang pelajarnya meninggal dunia usai duduk di curah yang longsor. Prihatin, saat kejadian, ia menceritakan cita-citanya, menjadi seorang polisi.

Musibah menimpa Nur Isa Bayu Pamungkas (10) pelajar warga Jalan Sumber Bangun no. 53 RT04/ RW04, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Ia pelajar kelas SDN 6 Sidodadi Lawang.

Kompol Gaguk Sulistyo membenarkan adanya kejadian. Pihaknya telah melaksanakan olah kejadian dan memintai keterangan saksi-saksi, termasuk saksi utama, teman korban.

Dari keterangan saksi utama dan 5 saksi lainnya, saat kejadian, korban dan saksi AAN (10) bercengkerama. Obrolan itu selepas jam istirahat sekolah. Keduanya mengobrolkan cita-cita masing-masing. Korban Nur Isa ingin menjadi Polisi sedangkan AAN menjadi seorang tentara.

Advertisement

HitungN menit korban dan saksi duduk asyik mengobrol. Brulll… Mendadak tanah longsor. Korban terjerembab ke bawah sejauh 3 meter. Musibah tak disangka-sangka. Di bagian bawah, ada pohon dan batu pondasi. Kepala korban membentur pondasi itu.

Saksi AAN pun berteriak meminta tolong. Sembari berurai air mata. Tak terperikan kesedihannya melihat sosok sahabat tergeletak tak bergerak. Tubuhnya bersimbah darah.

“Jauhnya 3 meteran, terperosok di longsoran kemiringan 45 derajat, ” ungkap Gaguk Sulistyo kepada Memontum.com. Meski terperosok 3 meter, ambrolan tanah itu disertai batu bekas pondasi. “Anggota saya periksa, tanahnya memang tergolong gembur,” sebut Gaguk.

Lebih detil dijelaskan Iptu Hadi Puspito, Kanit Reskrim Polsek Lawang, bongkahan batu tersebut bukanlah batu pondasi untuk pembangunan baru. “Itu puing, bekas pondasi, tapi sekolah tidak sedang membangun. Puing bongkaran buangan,” sebut Hadi.

Advertisement

Di lokasi Iptu Hadi memintai keterangan saksi-saksi. Diantaranya saksi utama, 4 murid sekokah lain yang melihat korban berjalan dan seorang penjual makanan dekat sekolah. “Kata saksi, ia (korban–red) ingin jadi polisi, saksi ingin jadi tentara,” ungkap Hadi. (sos)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas