Sidoarjo
Atasi Bencana Banjir, Tagana dan Warga Sidoarjo Gelar Simulasi
Memontum Sidoarjo — Ratusan warga mengalami luka-luka, dalam musibah bencana banjir di Kabupaten Sidoarjo. Sejumlah Tagana (Taruna Siaga Bencana) Jawa Timur berusaha menyelamatkan para korban, dengan pertolongan tanggap bencana. Aksi bencana banjir ini merupakan simulasi tanggap bencana di wilayah rawan banjir di Kecamatan Jabon sidoarjo seiring terjadinya bencana banjir.
Kejadian tersebut karena adanya air kiriman,dari wilayah Pasuruan menuju lima desa yang mengakibatkan ratusan rumah warga terendam serta mengalami luka-luka akibat besarnya bencana banjir. Simulasi Kamis (29/3/2018) siang adalah serangkaian dari acara puncak, selama tiga hari kegiatan dipusatkan pada lapangan Koramil di Desa Dukuhsari, Jabon. Tidak hanya itu penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba poster, aktifitas sekaligus launching Mobil Smart untuk aksi sosial kemasyarakatan.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dr.Sukesi.Apt.Mars mengatakan,sebanyak 60 personil petugas siaga bencana yang di bentuk,oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur telah di terjunkan untuk menolong para warga yang terluka.Mereka satgas tagana mencoba memberikan pertolongan warga,dengan menanduh para korban untuk di bawa ke lokasi posko banjir serta memberikan logistik bagi korban banjir.Dari simulasi ini Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melantik ratusan anggota tagana diwialyah jabon,bertujuan untuk membantu para korban banjir.Pasalnya di wilayah jabon sendiri ada lima desa yang setiap enam bulan sekali,terendam banjir akibat hujan dan air kiriman dari sungai Bangil Tak,Pasuruan “ ucapnya
Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur sengaja membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB), merupakan model pendekatan penanggulan bencana berbasis masyarakat untuk berubah pola pikir dan pola tindak masyarakat dalam penanggulan bencana.Hal ini sebagai upaya mempersiapkan masyarakat,agar lebih mampu mengelola kerentanan,ancaman dan resiko diwilayahnya sesuai potensi lokal melalui proses perencanaan.Pihaknya sudah membentuk 31 kelompok satgas bencana,yang tersebar di beberapa Kabupaten di Jawa Timur salah satunya di Kabupaten Sidoarjo di tempatkan di wilayah Jabon.Karena potensi bencananya,cukup rawan termasuk semburan lumpur “ ungkap,Dr.Sukesi.Apt.Mars
Wakil Bupati Sidoarjo,H.Nur Ahmad Syaifuddin,SH menjelaskan,pasukan Tagana ini perlu berasal dari Jabon,Sebanyak 1600 Tagana itu dari Propinsi Jawa Timur,tetapi kampong siaga bencana dari daerah.Kader-kader dari daerah dilatih,sehingga mereka terampil dan tahu apa yang harus dilakukan jika nantinya saat ada bencana.Tetapi bukan itu saja propinsi Jawa Timur,juga memberikan fasilitas sesuai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan.” Kami sangat senang,bangga dan tetap bersinergi dengan semua pihak termasuk propinsi dalam mensikapi masalah bencana-bencana ini “,paparnya
Masih kata,cak Nur yang kerap di sapa,daerah rawan sebetulnya di sini Jabon juga ada.Sedangkan di Bungurasih,Waru juga ada kampong siaga bencana,akan tetapi bentukan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah).Tetapi kegiatan ini,adalah bentukan Propinsi Jawa Timur.Apapun alasannya,kita tetap bersinergi dengan propinsi.Semua siaga bencana dilakukan,namun yang lebih penting lagi bagaimana supaya tidak ada bencana lagi maupun banjir.Mensikapi persoalan banjir di Jabon,selalu memohon kepada propinsi agar ada program-program yang menyelesaikan persoalan banjir dikarenakan Jabon tersebut wilayah propinsi” terangnya
“ Adanya sungai Bangil Tak,Pasuruan berbatasan langsung dengan wilayah Jabon,Sidoarjo yang saat ini tidak terurus,an banyaknya bangunan ruma.Sebetulnya jika terurus dengan baik,bukan hanya menangani persoalan banjir saja.Tetapi menjadi potensi wisata,serta kebutuhan air dan sebagainya.Kami berharap mudah-mudahan propinsi,kedepan menjadi perhatian.Karena persoalan ini,tidak bisa dilakukan oleh Kabupaten Sidoarjo sendiri,dan harus dengan pihak propinsi serta pemerintah Kabupaten Pasuruan “,pungkasnya,Cak Nur (gus)