Kota Malang
Bangun Sinergitas Agar Tidak Monolog, Pemkot Gelar Zero Zone Malang Future
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, secara intens membangun komunikasi dengan para pejabat fungsional perencana di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Itu dilakukan, dalam kegiatan Zero Zone Malang Future, yang digelar di Gedung Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, Selasa (24/01/2023) tadi.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang, mengatakan jika konsep dari zero zone yang digelar itu, dianggap tidak ada jarak antara kepala daerah dengan bawahan. Sehingga, apa yang menjadi keluhan dalam perencanaan ke depan bisa secara langsung disampaikan tanpa adanya batasan.
“Justru, saya ingin membangun komunikasi yang intens dengan teman-teman. Mulai dengan perencana, curhatan apa yang mau disampaikan. Ini menyambungkan, bahwa kita harus komunikasi dua arah, tidak ada monolog dan terjadi dialogis,” jelas Wali Kota Sutiaji.
Dikatakannya, jika ada beberapa kemampuan dasar yang harus diperhatikan oleh pejabat fungsional perencana. Diantaranya, pejabat fungsional harus mengetahui pertanyaan dari permasalahan yang sedang atau akan dihadapi. Kemudian, juga harus memahami nilai manfaat dari suatu kegiatan yang dilakukannya. Serta, harus mampu untuk turun langsung ke lapangan.
Baca juga:
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Pemkab Lumajang dan Probolinggo Sepakat Terapkan Pengelolaan Wisata Kedepankan Alam dan Budaya di TNBTS
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
“Jadi, kalau kita ingin membuat suatu perencanaan, maka harus menyusun banyak-banyak pertanyaan. Agar, solusi yang didapat itu tidak hanya satu saja, melainkan banyak opsi. Misalnya, permasalahan banjir, maka pertanyaan yang didapat dari permasalahan adalah bisa tentang sedimen, anggaran, sampai bagaimana sosialisasi untuk melibatkan peran warga,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menghadirkan seluruh pejabat fungsional perencana, mulai di tingkat kelurahan, hingga perangkat daerah Kota Malang. Itu dilakukan, sebab para pejabat tersebut wajib dibekali dengan berbagai macam kompetensi dasar, untuk meningkatkan capaiannya.
“Harapannya, antara perencanaan dengan realita tidak ada gap yang tebal. Jadi sehingga capaiannya terpenuhi dengan baik. By need jadi sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Dwi Rahayu, berharap melalui kegiatan tersebut semakin tercipta sinergitas antara Wali Kota Malang, dengan para pejabat fungsional perencana. “Jadi, kalau Pak Wali sudah mengagendakan acara seperti ini, ayo disampaikan saja kesulitannya apa. Harapannya, Pak Wali supaya pada saat kita membuat perencanaan sampai ke tahap pelaksanaannya, itu bisa lancar. Jadi ada sinergi,” ujar Dwi.
Lebih lanjut Dwi mengatakan, jika nantinya kegiatan Zero Zone Malang Future akan menjadi suatu rutinan. Dengan menggandeng kepala seksi, kepala bidang, hingga kepala dinas di lingkungan Pemkot Malang. (rsy/sit)