Kota Batu
Bantu Penanganan Covid-19, Kadin Kota Batu Luncurkan Batu Bangkit Bersama
Memontum Kota Batu – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batu, meluncurkan program sosial guna membantu menekan serta penanggulangan Covid-19 dengan bertajuk ‘Batu Bangkit Bersama’. Menariknya, baru sepekan peluncuran program penanganan itu disosialisasikan, sudah ada 97 panggilan masuk ke call center Fight Covid-19. Sejumlah panggilan itu, didominasi dengan permintaan oksigen.
Baca Juga:
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
“Untung saja dengan kesigapan relawan di posko kami, permintaan bantuan tersebut bisa tertangani dengan baik. Meski begitu, kendala terberat yang dialami yaitu ketersediaan tabung,” jelas Ketua Kadin Kota Batu, Endro Wahyu Wijoyono, usai menggelar koordinasi bersama camat, kepala desa (Kades) dan lurah se-Kota Batu, Senin (09/08).
Saat ini, terangnya, Kadin hanya memiliki 29 tabung yang didapat dari sumbangan maupun bantuan para relawan. Untuk menjawab kendala tersebut, pihaknya bakal bekerjasama dengan PT Petrokimia Gresik, untuk pasokan tabung atau alat isi ulang oksigen.
“Setelah kita mengirimkan surat, mereka langsung menanggapi dan semoga dalam waktu dekat terealisasi. Kita juga meminta dukungan dari Petrokimia, untuk menyediakan stasiun pengisian oksigen mandiri untuk mempermudahkan siapapun yang membutuhkan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dalam program tersebut, posko juga menerima bantuan uang tunai atau Sembako. Uang tersebut dikelola oleh relawan untuk membeli tabung atau isi ulang. Kemudian, bantuan seperto Sembako akan disalurkan kepada warga yang sedang kesulitan atau tengah menjalani isolasi.
“Upaya ini merupakan wujud keseriusan Kadin dalam membantu percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 dan menyehatkan bangsa,” tambahnya. Selain itu, Kadin juga menyiapkan tim motivator untuk memberikan pendampingan kepada pasien atau penyintas Covid-19. Utamanya, mereka yang menjalani isolasi mandiri. Pendampingan tersebut, tambahnya, berupa pengecekan kondisi pasien baik secara kesehatan fisik juga psikologis. “Agar pasien Covid-19 terutama yang menjalani isolasi mandiri bisa lebih bersemangat dalam proses penyembuhannya. Bentuk pendampingan sendiri nanti bisa secara virtual maupun datang langsung ke lokasi. Tapi sekarang masih kita matangkan,” ujar Endro Wahyu Wijoyono.(bir/ed2)