Lumajang
Bantuan Bencana Semeru di Baznas Lumajang Capai Rp 46 Miliar
Memontum Lumajang – Bantuan untuk Korban bencana Gunung Semeru melalui rekening Baznas Lumajang mencapai Rp 46 miliar lebih. Hal itu, dikatakan Ketua Baznas Kabupaten Lumajang, H Atok Hasan Sanusi, kepada Memontum.com, Selasa (22/03/2022) tadi.
“Sampai hari ini, sudah terkumpul donasi Semeru Rp 46.606.646.134 dan sementara sudah kita salurkan Rp 2.251.325.250. Jadi, penggunaan dana yang di Baznas, itu nanti akan digunakan untuk proses recovery secara menyeluruh,” terangnya.
Menurutnya, memang hunian sementara (Huntara) itu dibangun oleh NJO. Namun melihat perkembangan, jika NJO ada beberapa yang tidak melakukan progres, maka dana yang di Baznas akan digunakan untuk membangun Huntara.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
“Selain itu, ke depan juga akan digunakan untuk membangun fasilitas umum dan fasilitas Sosial. Seperti ruang terbuka hijau, balai rw, pasar kemudian fasilitas olah raga dan lainnya. Kalau untuk Masjid Panglima TNI, dari kementerian Agama Madrasah,” ungkapnya.
Selain itu, tambah Abah Atok, dana yang di Baznas akan digunakan untuk melengkapi isi Huntara. “Jadi, warga yang ingin menempati akan dilengkapi dengan barang-barang kebutuhan rumah tangga. Seperti meja, kursi, kasur, kompor dan lain-lain. Ini masih proses dan ketika Huntara selesai, nanti dana dari masyarakat itu akan kita gunakan untuk itu semua. Kesannya, memang Baznas itu kok masih kecil pengeluaran atau baru Rp 2 miliar lebih. Nah, itu ada tahapan-tahapannya agar sesuai perencanaan, agar mereka pasca menempati Huntap (hunian tetap), Huntara, apa yang mereka lakukan. Ini yang paling penting adalah pemberdayaan,” paparnya. (adi/sit)